SMKN 1 Kudus Mulai Simulasi Sekolah Tatap Muka, Seperti Apa Suasananya?

SMKN 1 Kudus Mulai Simulasi Sekolah Tatap Muka, Seperti Apa Suasananya?

Dian Utoro Aji - detikNews
Senin, 02 Nov 2020 11:35 WIB
Suasana simulasi sekolah tatap muka di SMKN 1 Kudus, Senin (2/11/2020).
Suasana simulasi sekolah tatap muka di SMKN 1 Kudus, Senin (2/11/2020). Foto: (Dian Utoro Aji/detikcom)
Kudus -

SMK Negeri 1 Kudus memulai melaksanakan simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) jenjang SMK/SMA. SMK Negeri 1 Kudus menjadi sekolah pertama di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah yang mulai melaksanakan PTM atau sekolah tatap muka.

"Di Kudus baru SMK Negeri 1 Kudus dari 15 sekolah di Jateng dan di Kudus ini salah satunya," kata Wakil Kepala Sekolah bidan Sarana Prasarana (Sarpras) pada SMK Negeri 1 Kudus Ulya kepada wartawan saat ditemui di kantornya, Jalan Ganesha II, Purwosari Kecamatan Kota, Kudus, Senin (2/11/2020).

Dari pantauan detikcom pagi tadi, siswa yang masuk menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Mulai dari masuk pintu gerbang utama dites suhu. Kemudian siswa mencuci tangan di tempat cuci tangan yang telah disediakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah itu, siswa dan guru tidak berjabat tangan. Berikutnya sampai dengan kelas, siswa tidak langsung masuk ke dalam kelas. Melainkan harus menggunakan hand sanitizer yang ada di depan ruang kelas.

Saat di ruang kelas, siswa wajib mengenakan masker dan face shield. Guru juga tampak mengenakan masker dan face shield. Jarak antara satu siswa dengan siswa yang lain pun berjarak.

ADVERTISEMENT

Ulya mengatakan jumlah siswa saat kegiatan belajar mengajar pun tidak semuanya. Hanya separuhnya. Misalnya satu kelas terdapat 38 siswa, yang mengikuti kegiatan belajar mengajar hanya 19 siswa. Sisanya bergantian masuk saat siang.

"Yang mengikuti PTM ini ada 108 siswa saja, kelas X, XI dan XII. Masuknya bergantian. Misalkan gilirannya kelas X ada 38, kemudian masuknya pertama 19 siswa dulu. Baru kemudian selanjutnya (sesi) kedua sisanya," ujar Ulya.

Saat simulasi ini pihaknya menyiapkan 12 ruang kelas. Dibagi dua sesi, sesi pertama digunakan enam kelas dan sesi kedua enam kelas. Pihaknya pun telah menyediakan sarpras terkait penerapan protokol kesehatan.

"Kami menyediakan ada 12 ruangan yang ada. Di pakai enam kelas dulu, siangnya kelas berikutnya," jelasnya.

Ulya mengatakan simulasi ini digelar mulai Senin (2/11) sampai 13 November 2020. Kegiatan belajar mengajar pertama dimulai pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 09.00 WIB. Serta sesi kedua pukul 10.00 WIB sampai dengan 12.00 WIB.

"Supaya mengaktifkan pembelajaran kembali. Mereka yang tidak melaksanakan tatap muka ini. Mereka tetap belajar secara daring atau online," ujar dia.

Dia menjelaskan di SMK Negeri 1 Kudus terdapat 1.500 siswa. Terdiri dari 44 kelas, mulai kelas X, XI, dan XII. Serta ada enam jurusan.

Salah seorang siswa kelas XII jurusan akuntansi 1, Fadhiila Putri, mengatakan dirinya senang kembali masuk di sekolah. Apalagi kata dia sudah tujuh bulan lamanya belajar online.

"Senang dapat bertemu dengan guru dan teman-teman. Selama tujuh bulan belajar daring di rumah rasanya bosan. Ini tadi saat masuk pertama harus pakai protokol kesehatan, pertama masuk gerbang, lalu mencuci tangan, masuk ruangan pakai masker dan pake face shield," kata putri saat ditemui di SMK Negeri 1 Kudus pagi tadi.

Hal senada juga dikatakan oleh siswi kelas XII Jurusan Akuntansi Atina Zaiturrohmah. Menurutnya lebih menyenangkan bisa belajar bersama di sekolah karena bisa bertemu dengan guru dan teman-temannya.

"Tujuh bulan di rumah belajar daring membosankan, enaknya masuk seperti ini karena bisa ketemu teman, guru, dan lebih mudah memahami pelajaran," ujar Atina.

(sip/mbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads