Panwas Temukan Dugaan Bagi-bagi Kaus Petahana Klaten Saat Rapat di Kelurahan

Pilkada 2020

Panwas Temukan Dugaan Bagi-bagi Kaus Petahana Klaten Saat Rapat di Kelurahan

Achmad Syauqi - detikNews
Senin, 26 Okt 2020 22:58 WIB
Kaus yang dibagikan dalam rapat RW di kantor Kalurahan Kabupaten, Kecamatan Klaten Tengah, Klaten, Senin (26/10/2020).
Kaus yang dibagikan dalam rapat RW di kantor Kalurahan Kabupaten, Kecamatan Klaten Tengah, Klaten, Senin (26/10/2020). Foto: Achmad Syauqi/detikcom
Klaten -

Rapat koordinasi rukun warga (RW) di kantor Kalurahan Kabupaten, Kecamatan Klaten Tengah, Klaten, diwarnai dugaan bagi-bagi kaus bertuliskan nama Bupati petahana Klaten Sri Mulyani. Temuan itu langsung dilaporkan Panwascam ke Bawaslu Klaten.

"Temuan (kaus bertuliskan paslon Sri Mulyani-Yoga) ini sudah kita koordinasikan dengan Bawaslu Kabupaten. Nanti selanjutnya kita lakukan pengawasan dengan temuan seperti ini," kata Ketua Panwascam Klaten Tengah, Kristanto, kepada wartawan di lokasi, Senin (26/10/2020).

Menurut Kristanto, nantinya temuan ini akan didalami dan dilakukan proses klarifikasi oleh Bawaslu Klaten ke pihak terkait.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita koordinasikan dengan Bawaslu Kabupaten. Terkait temuan ini agar klarifikasinya bisa lebih mendalam," jelas Kristanto.

Pantauan detikcom, kaus yang dibagikan ke peserta rapat koordinasi RW itu berwarna hitam dengan tulisan angka satu dan kalimat 'Bersama Mulyo Keren'. Di bawahnya tertulis 'Sri Mulyani' dan 'Yoga'.

ADVERTISEMENT

Lurah Kabupaten, Hartini, mengklaim kaus itu tidak ada unsur kampanye. "Terkait dengan kaus paslon 01 ini, kami tidak kampanye, sama sekali tidak kampanye. Kami itu ASN, netral semuanya," kata Hartini kepada wartawan dan panwascam.

Hartini menyebut kaus itu merupakan kiriman dari seseorang sehari sebelumnya. Orang tersebut menyampaikan kaus itu dipakai untuk pakaian basahan saat penyemprotan disinfektan.

"Disampaikan kaos itu untuk semacam telesan (basahan). Jujur pak, demi Allah saya tadi tidak menyampaikan mengajak memilih salah satu calon," terang Hartini.

Sementara itu, pengurus RW 1 Kalurahan Kabupaten, Giyatno, mengatakan tidak tahu-menahu ada kaus paslon Pilkada Klaten di dalam bingkisan yang diterimanya.

"Tidak tahu kalau ada kaus sebab kaus di dalam bungkusan. Undangannya tentang akta kelahiran soalnya," ungkap Giyatno kepada wartawan.

Menurut Giyatno, meskipun ternyata di dalam bungkusan yang diterimanya ada kaus paslon tetapi saat acara tidak ada ajakan untuk memilih salah satu paslon.

"Tidak ada ajakan. Di dalam tidak ada ajakan," kata Giyatno.

Pantauan detikcom di lokasi, pertemuan RW itu selesai sekitar pukul 20.30 WIB. Saat para pengurus RW keluar, mereka diminta panwas membuka bungkusan plastik yang berisi masker bertuliskan kelurahan kabupaten dan bungkusan kertas koran.

Saat dibuka bersama pihak panwas kelurahan, Sri Mulyanto, ternyata isinya kaus warna hitam bertuliskan nama paslon nomor urut satu Sri Mulyani-Yoga. Oleh tim pemenangan paslon lain yang ikut hadir, barang bukti empat kaus dibawa ke lurah untuk mendapatkan penjelasan.

Tim pemenangan paslon nomor urut tiga Arif Budiyono-Harjanta (ABY- HJT), Riki, mengatakan dirinya mendapat informasi jika akan ada pembagian kaus paslon tertentu dalam rapat koordinasi RW. Setelah dicek, lanjutnya, ternyata informasi itu benar.

"Saya mendapat informasi akan ada rapat koordinasi RW yang ada pembagian kaus. Salah satunya ternyata dibungkus kertas koran isinya kaus paslon 01, seperti sudah disaksikan tadi bersama, termasuk panwascam," jelas Riki kepada wartawan di lokasi.

Untuk diketahui, Pilkada Klaten 2020 bakal diikuti tiga pasangan calon. Yakni paslon nomor urut 1 Sri Mulyani-Yoga Hardaya (Mulyo) diusung PDIP dan Golkar. Sri Mulyani saat ini menjabat Bupati Klaten. Kemudian pasangan nomor urut 2 One Krisnata-M Fajri (ORI) diusung Partai Demokrat, PKS dan Gerindra, dan pasangan nomor urut 3 Arif Budiyono-Harjanta (ABY- HJT) diusung PAN, PKB, PPP, dan NasDem.

Halaman 2 dari 2
(rih/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads