Seorang pria berinisial EG warga Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah membunuh anak kandungnya yang berusia 12 tahun lalu mencoba bunuh diri. Diduga EG depresi dan halusinasi mengira dirinya terpapar virus Corona atau COVID-19.
"Iya betul (ada seorang ayah yang mengajak anaknya bunuh diri). Tapi saat ini masih dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," kata Kapolres Kudus AKBP Aditya Surya Dharma saat dimintai konfirmasi detikcom lewat pesan singkat, Kamis (8/10/).
Seorang tetangga EG, Any mengatakan awalnya warga menemukan ayah dan anak itu tergeletak di dalam rumah. Pada saat ditemukan anaknya dalam kondisi meninggal dunia, sedangkan ayahnya juga tergeletak di sebelah anaknya, Kamis (8/10) sekitar pukul 17.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut keterangan Any, EG sudah beberapa kali memeriksakan diri di puskesmas untuk swab.
"Bapaknya itu pikirannya (depresi) kena COVID-19, itu padahal tidak kena COVID-19. Itu mau minta Puskesmas untuk swab. Swab hasilnya negatif. Lha kenapa anaknya diajak, ibunya (istri EG) bilang anaknya ketularan bapaknya. Anaknya kalau sakit itu kan sesak napas, itu dikira kena COVID-19," terang Any.
Dalam kejadian tersebut polisi mengungkap fakta terbaru. Fakta baru itu adalah sang ayah melakukan aksinya dengan pertama kali membunuh anaknya dengan dicekik menggunakan sarung. Baru kemudian pelaku melakukan bunuh diri.
Tonton juga 'Studi Sebut Pasien Sembuh Corona Alami Gangguan Kejiwaan':
Nyawa anak akhirnya tidak tertolong. Sedangkan EG kondisinya sempat kritis dan dirawat di rumah sakit di Kudus.
"Anaknya dicekik pakai sarung. Habis itu (anaknya) meninggal dunia. Namun untuk meninggal dunia di TKP atau dalam perjalanan masih menunggu hasil autopsi seperti apa," kata Aditya Surya Dharma saat ditemui di sela-sela meninjau kejadian longsor di Desa Soco Kecamatan Dawe, Kudus, Senin (12/10).
Atas kejadian tersebut akhirnya dari kepolisian pun sudah menetapkan EG menjadi tersangka. EG ditetapkan sebagai tersangka setelah dinyatakan sembuh.
"Sudah (ditetapkan menjadi tersangka), lebih lengkap akan dikabari," kata Aditya saat dimintai konfirmasi detikcom lewat pesan singkat, Jumat (23/10).
Polisi juga telah memeriksa EG. Kondisi kejiwaan EG juga telah diperiksa dan hasilnya normal.
"Tapi masih butuh observasi lagi, kata psikiaternya," jelas Aditya.