Sebuah layang-layang tersangkut di ban pesawat Citilink nomor penerbangan QZ 1107 saat akan mendarat di Bandara Adisutjipto Yogyakarta jadi sorotan pembaca hari ini. Tak hanya itu, adik Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X yang menanggapi pakar UI terkait penampakan ular melilit di pilar bangsal Kraton Yogya menjadi pertanda suksesi juga menjadi perhatian.
Insiden layang-layang tersangkut di pesawat Citilink itu terjadi pada Jumat (23/10) kemarin, pukul 16.48 WIB. Beruntung pesawat yang terbang dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta menuju Yogya itu berhasil mendarat mulus dan seluruh penumpang selamat.
"Benar, ada layang-layang lebarnya kira-kira 50 cm tersangkut di landing gear atau ban sebelah kiri. Kejadiannya kemarin (Jumat, 23/10) di Adisutjipto sekitar pukul 16.48 WIB," kata General Manager PT AP 1 Bandara Adisutjipto, Yogyakarta, Agus Pandu Purnama saat dihubungi wartawan, Sabtu (24/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut ringkasan berita di Yogya hari ini:
1. Layang-layang Nyangkut di Ban Pesawat Saat Akan Mendarat
Peristiwa layang-layang nyangkut itu terjadi saat final approach dengan ketinggian sekitar 1.000 kaki atau di seputar barat flyover Janti. Kala itu, pilot sudah melapor banyak layang-layang di dekat area bandara.
"Memang pilot melihat banyak layang-layang di sana (sekitar flyover Janti) dan sudah dilaporkan ke petugas tower bahwa di final approach banyak sekali layang-layang tapi sulit dihindari karena itu lintasan pesawat," jelas Pandu.
"Dari tower juga sudah mengingatkan, ternyata pada saat mendarat ditemukan layang-layang nyangkut kira-kira dengan lebar 50 cm menyangkut di landing gear atau ban sebelah kiri," sambungnya.
Beruntung pesawat berpenumpang 54 orang dengan lima awak kabin itu akhirnya bisa mendarat mulus. Seluruh penumpang juga selamat dan tak ada kerusakan di pesawat.
"Setelah dicek tidak ada kerusakan di struktur dan skin pesawat dan sudah dilakukan pengecekan oleh tim teknis Citilink pesawat masih layak terbang," paparnya.
Terpisah, Kepala Dinas Operasi (Kadis Ops) TNI AU Lanud Adisutjipto Yogyakarta Kolonel (PNB) Sri Raharjo menyebut sudah menyita tiga layang-layang di area bandara Adisutjipto. Layang-layang itu diterbangkan di area aerodrome bandara.
"Anak-anak itu ada yang sampai nangis, karena memang tidak tahu. Hingga saat ini yang disita sudah 3 layangan," kata Sri Raharjo hari ini.
Sri Raharjo menyebut layang-layang yang disita itu terbang dekat dengan perlintasan utama pesawat komersil maupun militer. Sitaan terbaru yakni layang-layang berjenis bapangan, berbentuk tradisional yang diterbangkan di sisi utara Lanud Adisutjipto.
"Ini (menunjuk layangan) terbangnya dekat sekali dengan kawasan aerodrome bandara. Tepatnya di sisi utara bandara atau tepatnya di utara rel kereta api," jelas Sri Raharjo sembari menunjukkan layang-layang sitaannya.
Dia menerangkan pihaknya sudah membentuk satgas khusus. Tugas satgas ini menindak benda terbang yang melintas di area aerodrome bandara, sekaligus memberikan edukasi kepada orang yang menerbangkan benda tersebut.
Pihaknya juga mengaku sudah menegur 15 orang yang bermain layang-layang di sekitar bandara. Hal senada juga disampaikan General Manager Airnav Indonesia Bandara Adisutjipto Ratna Mustikaningsih. Ratna mengingatkan menerbangkan balon udara, layang-layang maupun drone secara ilegal dapat menganggu lalu lintas penerbangan dan membahayakan penumpang pesawat.
"Kami bukan sepenuhnya melarang. Bisa diatur, dijadikan festival dan daya tarik wisata. Dengan dibuatkan waktu dan tempat yang lebih aman. Mekanismena dapat persetujuan dari Dirjen Perhubungan Udara dan aparat setempat agar tidak liar," ujar Ratna.