Demonstrasi menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja (Ciptaker) di bundaran Universitas Gadjah Mada (UGM) hari ini berlangsung kondusif. Terpantau massa mulai membubarkan diri pada petang hari ini.
Pantauan detikcom, sekitar pukul 17.18 WIB, massa aksi yang berjumlah ratusan mulai membubarkan diri, Selasa (20/10/2020). Setelah massa meninggalkan lokasi, arus lalu lintas di sekitar Bundaran UGM kembali dibuka oleh polisi.
Massa demo nampak melepas berbagai spanduk dan panggung untuk orasi. Sound sistem pun diangkut kembali ke mobil pikap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, para demonstran berangsur pulang dengan tertib. Sebagian lagi masih memunguti sampah yang tertinggal di jalanan dengan kantong plastik.
Aksi demo siang hingga sore hari ini pun mendapat apresiasi polisi.
"Terima kasih adik-adik mahasiswa sudah demo dengan tertib," ujar salah seorang polisi menggunakan mega phone.
Diberitakan sebelumnya, massa demo yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Bergerak (ARB) kembali turun ke jalan hari ini. Massa aksi gabungan mahasiswa, pelajar dan buruh itu melakukan aksi demonstrasi untuk menolak omnibus law UU Cipta Kerja di kawasan bundaran UGM sejak siang tadi.
Humas ARB Revo menyatakan aksi demonstrasi ini bukan hanya untuk menolak Omnibus Law. Menurutnya hal ini merupakan bukti keresahan sebagai warga Yogyakarta dan melantangkan mosi tidak percaya kepada pemerintahan baik itu pusat maupun daerah.
"Kami di sini menyatakan untuk membangun dewan rakyat yang kami suarakan juga. Jadi kami di sini mengajak solidaritas horizontal untuk mendukung kami membangun dewan rakyat dan mengakhiri sistem yang mendukung oligarki ini," kata Revo saat ditemui di sela-sela demonstrasi siang tadi.
(sip/rih)