.webp)
Massa demo yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Bergerak (ARB) berunjuk rasa menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja di kawasan bundaran Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) siang ini. Polisi memberlakukan pengalihan arus lalu lintas di lokasi tersebut. Seperti apa?
Pantauan detikcom pada siang hingga menjelang sore, Selasa (20/10/2020), massa demo memenuhi akses di sekitar bundaran UGM.
"Kami berlakukan rekayasa, seperti di simpang empat Sagan, kami tutup untuk yang ke arah bundaran (UGM). Kemudian arus lalu lintas dari arah selatan bisa ke utara atau timur, sedangkan dari utara bisa ke timur selanjutnya dari timur bisa ke utara," kata KBO Satlantas Polres Sleman Iptu Riki Heriyanto saat dihubungi detikcom, Selasa (20/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain di simpang empat Sagan, rekayasa arus lalu lintas juga diberlakukan di simpang empat Mirota Kampus. Di mana akses jalan yang mengarah ke timur atau Bundaran UGM ditutup total.
"Arus lalu lintas dari simpang empat Mirota kami alihkan, yang utara bisa ke selatan dan barat, dari barat bisa ke selatan dan utara," terangnya.
 Demo UU Omnibus Law Cipta Kerja di Bundaran UGM, Sleman, Selasa (20/10/2020). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikcom |
Rekayasa selanjutnya yaitu dilakukan di depan RS Panti Rapih. Polisi menyusun water barrier di depan pintu masuk rumah sakit.
"Kami tutup di depan pintu rumah sakit dengan water barrier jika ada yang terlanjur masuk, kami minta untuk putar balik," ucapnya.
Pantauan detikcom pukul 15.14 WIB massa aksi masih bertahan di Bundaran UGM. Mereka terus berorasi menyampaikan pendapatnya. Polisi pun masih terus berjaga mengawal para demonstran.
(sip/rih)
