Seorang pedagang pakaian di Pasar Pringapus, Kabupaten Semarang, meninggal dunia dengan status probable virus Corona atau COVID-19. Pasar itu pun ditutup selama tiga hari mulai hari ini.
"Terkait penutupan Pasar Pringapus, diawali Rabu (14/10) kami dapat info ada pasien RSUD Ambarawa, pedagang pakaian Pasar Pringapus meninggal dunia berstatus probable COVID-19," jelas humas Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Semarang Alexander Gunawan saat ditemui wartawan di Kantor Bupati Semarang, Ungaran Barat, Jumat (16/10/2020).
Alex mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan perdagangan (Diskumperindag) serta Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Semarang. Selama pasar ditutup mereka juga akan melaksanakan tracing terkait pedagang yang meninggal tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Langkah-langkahnya melakukan penutupan pasar selama tiga hari mulai hari ini sampai Minggu (18/10) dan melakukan tracing," paparnya.
Dari tracing awal Dinkes, terdapat lima orang yang dijadwalkan untuk tes swab.
"Sementara tindakan di lapangan, kami lakukan penyemprotan disinfektan," papar Alex.
Diwawancara terpisah, Kepala Pasar Pringapus Santosa mengatakan pedagang yang meninggal dunia itu berjenis kelamin laki-laki berusia 62 tahun asal Pringapus. Setiap hari yang pedagang tersebut berjualan pakaian di lantai satu Pasar Pringapus.
"Kami ambil tindakan preventif yakni menutup pasar untuk pencegahan. Kami koordinasi dengan warga bahwa pasar ditutup sementara tiga hari terhitung mulai hari ini," jelasnya kepada wartawan di Pasar Pringapus.
Da menjelaskan jumlah pedagang di Pasar Pringapus mencapai 202 orang. Apabila hasil swab tes pasien meninggal itu dinyatakan positif COVID-19, dia akan segera berkoordinasi dengan Pemkab Semarang untuk menutup pasar lebih lama.
"Yang pasti kami akan berkoordinasi dengan Diskumperindag, kemungkinan menutup lebih lama apabila memang positif Corona," lanjutnya.
(sip/ams)