Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat (PD) Jawa Tengah menepis tudingan partainya sebagai pendana demo tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di sejumlah daerah. PD Jateng menyebut isu yang diarahkan ke partainya sebagai fitnah yang menyakiti para buruh.
"Demokrat Jateng adem ayem saja kok, nyatanya kita tidak gerakkan apalagi mendanai segala. Fitnah-fitnah seperti itu tidak produktif," kata Sekretaris DPD Partai Demokrat Jateng, AS Sukawijaya kepada detikcom lewat pesan singkat, Senin (12/10/2020).
"Kasihan buruh dan mahasiswa direndahkan seperti itu, padahal mereka jelas-jelas bergerak sendiri, meninggalkan pekerjaan dan kuliahnya bukan tanpa risiko, mereka pejuang," imbuh pria yang karib disapa Yoyok Sukawi itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yoyok menyebut cuitan Ketua Bappilu Demokrat Andi Arief soal Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bisa turun aksi sebagai bentuk respons atas tudingan tersebut. Namun, dia memastikan SBY akan berjuang untuk rakyat tidak lewat aksi unjuk rasa atau demo.
"Untuk rakyat beliau pasti berkenan, namun saya rasa perjuangan beliau bukan dari aksi massa atau demo, perjuangan beliau melalui pemikiran-pemikiran dan pengalaman-pengalaman beliau selama memimpin bangsa ini jauh lebih bermanfaat bagi rakyat banyak, bisa diambil hikmah atas cara-cara dan prestasi beliau dalam menangani keadaan krisis yang lalu untuk menyelamatkan bangsa ini, saya rasa semua kalangan setuju, beliau sangat dihormati," jelas Yoyok.
Untuk diketahui, Andi Arief lewat akun twitter pribadinya, @AndiArief__ menyebut akan usulkan SBY turun aksi jika terus dituduh sebagai pendana aksi demo Omnibus Law.
"Kalau terus menerus menuduh Pak SBY di belakang aksi mahasiswa dan buruh, lama-lama nanti kami mengusulkan Pak SBY beneran ikut turun langsung aksi bersama masyarakat seperti dilalukan mantan Presiden di Filipina. Estrada pernah Tumbang lho," tulis Andi dalam cuitan yang diunggah 10 Oktober 2020 itu.
Sementara itu, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono juga sudah merespons lewat channel YouTube resminya. SBY mengaku prihatin dengan tuduhan di adalah dalang di balik demo ini.
Pernyataan ini disampaikan SBY dalam video yang diunggah di akun YouTube resminya, Senin (12/10). Format video itu adalah SBY mengobrol santai dengan sejumlah orang yang memberikannya pertanyaan. Pertanyaan itu termasuk SBY yang dituduh menggerakkan massa demo omnibus law yang berakhir ricuh.
"Ya nggak tahu saya, nggak tahu, apa barangkali nasib saya dibeginikan terus ya. Nggak tahu saya. Memang kalau saya ikuti ya kembali seperti yang saya alami pada tahun 2016 lalu saya dituduh difitnah menunggangi, menggerakkan, membiayai, sama dengan sekarang sebuah gerakan unjuk rasa besar waktu itu," kata SBY.