Status Gunung Slamet Kini Normal Setelah Setahun Lebih Waspada

Status Gunung Slamet Kini Normal Setelah Setahun Lebih Waspada

Robby Bernardi - detikNews
Sabtu, 10 Okt 2020 19:00 WIB
Kondis Gunung Slamet dilihat dari basecamp Dipajaya, Desa Clekatakan, Kecamatan Pulosari, Pemalang, Sabtu (10/10/2020).
Pemandangan Gunung Slamet dilihat dari basecamp Dipajaya, Desa Clekatakan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. (Foto: Robby Bernardi/detikcom)
Pemalang -

Gunung Slamet yang berada di Provinsi Jawa Tengah kini berstatus Normal atau Level I setelah setahun lebih berstatus Waspada. Namun aktivitas warga maupun pengunjung masih dibatasi pada radius 1 km dari puncak.

"Gunung Api Slamet saat ini status Level I (normal). Namun masyarakat dan pengunjung atau wisatawan tidak berada dan beraktivitas dalam radius satu kilometer dari kawah puncak," ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Slamet, Muhamad Rusdi, kepada detikcom, Sabtu (10/10/2020).

Rusdi menjelaskan status Gunung Slamet telah turun menjadi normal pada Jumat (9/10) pukul 12.00 WIB. Gunung ini telah berstatus Waspada sejak 9 Agustus 2019 lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Status Normal Level I tersebut telah ditetapkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) dan Badan Geologi, surat Nomor 726.lap/45/bgl.v/2020 09 oktober 2020, perihal Perihal penurunan tingkat aktivitas Gunungapi Slamet dari Level II (Waspada) menjadi Level I (normal).

Rusdi mengungkap, kondisi terakhir berdasar data pos pengamatan Gambuhan pada Jumat (9/10) pukul 00.00-24.00 WIB, kondisi Gunung Slamet bercuaca cerah, berawan, mendung, dan hujan. Angin bertiup lemah ke arah barat. Sedangkan suhu udara 22.5-26.2 Β°C.

ADVERTISEMENT
Kondis Gunung Slamet dilihat dari basecamp Dipajaya, Desa Clekatakan, Kecamatan Pulosari, Pemalang, Sabtu (10/10/2020).Pemandangan Gunung Slamet dilihat dari basecamp Dipajaya, Desa Clekatakan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Sabtu (10/10/2020). Gunung Slamet telah berstatus Normal sejak Jumat (9/10). Foto: Robby Bernardi/detikcom

"Gunung jelas, kabut 0-I, hingga kabut 0-II. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 50 m di atas puncak kawah," katanya.

Selain itu terjadi gempa hembusan yakni sebanyak 36 hembusan, dengan amplitudo 3-4 mm dan berdurasi 7-21 detik.

Tonton video 'Ramai Soal Gunung Salak Disebut 'Terbelah', BNPB Beri Penjelasan':

[Gambas:Video 20detik]



(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads