Sebagian gedung DPRD Jawa Tengah kembali ditutup sementara untuk ketiga kalinya. Hal ini dilakukan setelah tiga staf DPRD Jateng yang hasil rapid test-nya reaktif virus Corona atau COVID-19.
Pemberitahuan penutupan kegiatan di lantai 3, 4, dan 5 DPRD Jateng itu tertera pada surat bernomor 160/1808/2020. Dalam surat itu tertulis perihal penutupan ruangan yang ditandatangani Sekretaris DPRD Jateng, Urip Sihabudin.
Dalam surat tersebut penutupan dilakukan sejak tanggal 1 Oktober 2020 kemarin hingga 8 Oktober 2020. Aktivitas kedewanan dan pelaksanaan tugas di seluruh ruangan di lantai 3, 4, dan 5 Gedung DPRD Jateng dihentikan sementara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Agar penularan COVID terus bisa dicegah. Lantaran Gedung DPRD itu sangat bebas siapapun boleh masuk, karena merupakan gedung rakyat," kata Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Sukirman, saat dimintai konfirmasi detikcom, Jumat (2/10/2020).
Dia menyebut selama gedung DPRD Jateng ditutup pihaknya melakukan disinfeksi. Sehingga penyebaran virus Corona bisa dicegah.
"Maka ada saatnya dibersihkan, disterilisasi, disemprot agar masyarakat dan konstituen yang ketemu anggota DPRD juga tidak mudah tertular maupun menulari," terangnya.
Dia menerangkan untuk sementara rapat dewan dalam pembahasan RAPBD digelar di Boyolali. Rapat itu dilakukan dengan memanfaatkan aset Pemprov Jateng.
"Sementara menggelar rapat di Donohudan (Boyolali), agar pembahasan Rapat RAPBD tidak terhambat. Donohudan kita pilih karena memiliki hall yang sangat luas, dan itu milik Pemprov Jateng, sehingga protokol kesehatan terjaga, efisiensi anggaran juga terjaga, dan target kerja masih bisa terlaksana," jelasnya.
Dia menyebut penutupan sementara gedung dewan itu dilakukan bukan karena ada hasil anggotanya yang positif Corona. Namun, pihaknya mengantisipasi dari hasil rapid test tiga staf anggota DPRD Jateng yang reaktif Corona.
"Dari hasil swab test (anggota dewan). Alhamdulillah semua negatif. Kalau rapid test staf, ada dua-tiga orang yang reaktif, dan itu justru staf yang tidak pernah di lapangan. Tapi kita tindak lanjuti dengan swab dan isolasi mandiri," terangnya.
Untuk diketahui, penutupan aktivitas sementara di Gedung DPRD Jawa Tengah sudah dilakukan tiga kali ini. Dua kali sebelumnya yaitu 13 Juli 2020 dan 21 Juli 2020 setelah ada anggota dewan yang positif Corona.
(ams/sip)