Pemkab Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengungkap ada penambahan jumlah pasien terkonfirmasi positif virus Corona atau COVID-19 dari tiga pondok pesantren (ponpes). Terdapat penambahan 14 kasus baru positif virus Corona di ponpes Sleman sehingga totalnya menjadi 62.
"Hari Senin kita lanjut tracing di ponpes yang di Ngaglik, ada 100 yang di-swab. Hasilnya kemarin keluar, baru nambah 14 (santri) yang positif. Hari ini belum keluar, mungkin nanti. Total dari tiga pesantren jadi 62 kasus," kata Joko kepada wartawan melalui pesan singkat, Jumat (2/10/2020).
Joko menjelaskan proses tracing kasus masih berlanjut. Tiga pondok pesantren tersebut terdiri dari dua ponpes di Kecamatan Ngaglik dan satu ponpes di Kecamatan Prambanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang dua pesantren ada di Ngaglik. Tracing-nya itu, yang satu (pondok pesantren) ada 225 santri dan yang ponpes satunya ada 15 santri," jelasnya.
"Kemudian yang ponpes Prambanan itu ada 55 orang yang kami tracing," sambungnya.
Baca juga: Kasus Kematian Corona di Jateng Tembus 2.000 |
Sejauh ini, Joko menilai tidak ada kesulitan menjalani tracing kasus virus Corona di pondok pesantren. Hanya saja dia menyebut kondisi petugas mulai kelelahan.
"Kalau kecepatan keluarnya hasil memang sangat tergantung pada lab pemeriksa. Saat ini berkisar 3-4 hari," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Joko menjelaskan Pemkab Sleman memperketat proses penerbitan izin rekomendasi untuk pembukaan operasional pondok pesantren.
"Ketika ponpes diizinkan membuka yang penting ada rekom dari gugus tugas kabupaten terkait surat aman COVID. Kita setiap ada permintaan dari ponpes tidak serta-merta diizinkan," terangnya.
"Kemudian dari 145 ponpes mengajukan ada 60 ponpes dan 25 ponpes sudah mendapatkan izin. Nah untuk izin sementara belum kamu terbitkan," imbuh Joko.
(sip/ams)