BPBD: 6 Pantai Wonogiri Berpotensi Terdampak Jika Terjadi Tsunami

BPBD: 6 Pantai Wonogiri Berpotensi Terdampak Jika Terjadi Tsunami

Aris Arianto - detikNews
Senin, 28 Sep 2020 19:00 WIB
Suasana Pantai Nampu Wonogiri. Foto diambil sebelum pandemi Corona.
Pantai Nampu, Wonogiri. (Foto: Aris Arianto/detikcom)
Wonogiri -

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMG) mencatat 25 wilayah di Pulau Jawa rawan terkena bencana gempa bumi dan tsunami (tsunamigenik). Salah satunya yakni Kabupaten Wonogiri.

"Kalau potensi bencana tsunami memang ada, tapi kalau catatan tentang kejadian tsunami zaman dulu, kami belum tahu," kata Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri Bambang Haryanto saat dihubungi detikcom, Senin (28/9/2020).

Meski begitu, pantai sepanjang sekitar 7,6 kilometer di Kecamatan Paranggupito kerap diterjang gelombang tinggi. Hal ini menurut dia juga sering terjadi di pantai daerah lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gelombang tinggi bervariasi, ada yang satu atau dua meter, kalau yang tertinggi sekitar 6-8 meter. Dulu sampai merusak deretan warung di Pantai Nampu," terang dia.

Namun sapuan gelombang tidak sampai mengenai permukiman. Pasalnya kontur pantai di Wonogiri bertebing cukup tinggi.

ADVERTISEMENT

"Tapi ada enam pantai berpotensi terdampak apabila terjadi bencana tsunami. Yakni, Pantai Nampu, Pantai Waru, Pantai Kalimirah, Pantai Sembukan, Pantai Klotok, dan Pantai Dadapan. Ada mobilitas penduduk dan wisatawan di enam pantai tersebut, sehingga menjadi perhatian kami," ujar dia.

Mantan Camat Selogiri Wonogiri ini membeberkan, jarak antara bibir pantai dengan permukiman penduduk di Pantai Nampu sekitar 500-600 meter. Kondisi itu diwaspadai meskipun permukiman penduduk terlindung oleh tebing-tebing pantai yang tinggi.

"Sebagai langkah antisipasi, kami sudah menggelar gladi lapang penanggulangan bencana di pantai-pantai Paranggupito. Kami memaksimalkan pengetahuan dan kearifan lokal dalam mengantisipasi bencana tersebut. Salah satu contohnya adalah memperhatikan gejala tsunami yang ditunjukkan dengan fenomena menyusutnya air laut. Jika itu terjadi harus segera lari ke tempat yang tinggi," beber dia.

Sementara itu, Camat Paranggupito Sulistiyani menyebutkan belum menemukan catatan adanya tsunami di wilayahnya. Berdasarkan penelusuran terhadap warga sekitar pantai, hal serupa didapati.

"Catatan mengenai tsunami belum ada. Tapi tetap kewaspadaan mutlak bagi kami, mengingat ada potensi itu. Papan peringatan dan petunjuk evaluasi juga telah terpasang," tutur Sulistiyani.

Diberitakan sebelumnya, PVMBG mencatat 25 wilayah di Pulau Jawa yang rawan terkena bencana gempa bumi dan tsunami atau tsunamigenik. 25 wilayah tersebut terbagi dalam 5 provinsi yakni, 4 di Banten, 5 di Jawa Barat, 9 di Jawa Timur, 4 di Jawa Tengah, dan 3 di Provinsi DIY Yogyakarta.

Seluruh wilayah tersebut tercantum dalam Katalog Gempa Bumi Merusak tahun 1612-2014 (edisi kelima) yang ditulis oleh Supatoyo, Surono, dan Eka Tofani Putranto. Mereka menjelaskan sejumlah fakta terkait sumber gempa dan sejumlah wilayah rawan bencana.

Provinsi Banten memiliki 4 wilayah rawan gempa dan tsunami yaitu Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Serang, dan Kota Cilegon.

Sementara itu di Jawa Barat terdapat 5 sebaran wilayah meliputi Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Pangandaran.

Empat wilayah rawan di Jawa Tengah dari Kabupaten Purworejo, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Cilacap, dan Kabupaten Wonogiri. Selanjutnya, Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Gunungkidul menjadi daerah rawan di DIY Yogyakarta.

Jawa Timur menjadi daerah yang paling banyak rawan gempa bumi dan tsunami. Terdapat 8 sebaran wilayah yaitu Kabupaten Pacitan, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Jember, Kabupaten Blitar, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Malang.

Kasubbag Mitigasi Gempa PVMBG Akhmad Solihin mengatakan, wilayah rawan gempa bumi dan tsunami dalam katalog yang dibuat PVMBG berdasarkan pada sejarah kejadiannya.

"Kejadian gempa bumi di suatu tempat itu berulang, artinya jika suatu daerah pernah terlanda gempa bumi besar, maka suatu saat akan mengalami kembali. Namun waktunya kapan belum tahu," ujarnya kepada detikcom beberapa waktu lalu.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads