Kisah Mbah Dalimin Penjual Kangkung di Solo yang Tak Lagi Bisa Mendengar

Kisah Mbah Dalimin Penjual Kangkung di Solo yang Tak Lagi Bisa Mendengar

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Jumat, 25 Sep 2020 16:51 WIB
Dalimin (80) jualan kangkung, sandal dan masker di Alun-alun Kidul Keraton Kasunanan Surakarta, Jumat (25/9/2020).
Dalimin (80) jualan kangkung, sandal dan masker di Alun-alun Kidul Keraton Kasunanan Surakarta, Jumat (25/9/2020). (Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom)
Solo -

Dalimin (80) duduk termangu di bawah pohon sambil menjaga kangkung, sandal dan masker yang dia jual di Alun-alun Kidul Keraton Kasunanan Surakarta. Saat pembeli datang, Dalimin pun melayani dengan senyuman.

Terkadang Dalimin menyodorkan kertas dan spidol kepada pembeli agar menuliskan pertanyaannya. Pendengaran Daliman memang sudah berkurang karena faktor usia.

Sejak pagi Dalimin sudah menggelar alas sebagai tempat jualannya di sisi timur Sitinggil Alun-alun Kidul. Jualan utamanya ialah kangkung. Warga biasanya membeli kangkung untuk memberi makan kerbau bule Kyai Slamet milik keraton.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya jualannya pagi saja, sampai siang terus pulang, sore di rumah," kata Dalimin saat dijumpai detikcom di sela-sela berjualan, Jumat (25/9/2020).

Dalimin (80) jualan kangkung, sandal dan masker di Alun-alun Kidul Keraton Kasunanan Surakarta, Jumat (25/9/2020).Dalimin (80) jualan kangkung, sandal dan masker di Alun-alun Kidul Keraton Kasunanan Surakarta, Jumat (25/9/2020). Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom

Mbah Dalimin seringkali berangkat diantar cucunya naik motor. Namun tak jarang dia berjalan kaki saat berangkat ataupun pulang.

ADVERTISEMENT

Saat ini Daliman tinggal di sebuah indekos di kawasan Joyosuran, Pasar Kliwon, Solo berdua bersama cucunya. Menurut beberapa penjual Alun-alun Kidul, Dalimin memang masih kuat berjalan kaki.

Kondisinya memang masih terlihat sehat. Dia pun masih tampak bersemangat saat beraktivitas meski usianya memasuki kepala delapan.

"Jalan kaki masih kuat, sudah biasa. Kalau cucu masih kerja ya jalan kaki," kata pria kelahiran Laweyan itu.

Dalimin memiliki tiga orang anak, satu tinggal di Laweyan, satu di Jakarta dan satu di Serang. Sedangkan istrinya sudah meninggal sekitar 10 tahun yang lalu.

Tonton juga 'Kisah Sedih Bocah Penjual Kerupuk: Ibunya Hamil, Tinggal di Gubuk':

[Gambas:Video 20detik]

Di usia senja, Dalimin mengaku masih harus tetap bekerja demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain untuk makan, dia harus membayar indekos Rp 350 ribu per bulan.

"Bisanya bekerja seperti ini (jualan kangkung). Kalau tidak usaha ya tidak bisa tercukupi. Anak-anak soalnya belum sukses," kata dia.

Jika laris, sehari dia bisa menjual sampai 40 ikat kangkung. Satu ikat kangkung dijual Rp 2.500.

"Sehari ya tidak pasti, 40 ikat itu biasanya tidak habis. Dapat berapa saja tetap disyukuri. Selama masih bisa usaha ya usaha," tutupnya.

Halaman 2 dari 2
(rih/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads