Pencarian 1,5 Tahun Keluarga Berakhir Saat Laeli Terungkap Lakukan Mutilasi

Pencarian 1,5 Tahun Keluarga Berakhir Saat Laeli Terungkap Lakukan Mutilasi

Imam Suripto - detikNews
Sabtu, 19 Sep 2020 16:14 WIB
Polisi telah menangkap dua pelaku mutilasi di Apartemen Kalibata City. Keduanya adalah Djumadil Al Fajri dan Laeli Atik Supriyatin yang merupakan pasangan kekasih.
Laeli Atik Supriyatin (Foto: Rifkianto Nugroho)
Kabupaten Tegal - Laeli Atik Supriyatin (27), ditangkap polisi karena menjadi salah satu pelaku mutilasi di Apartemen Kalibata City. Warga Desa Kesuben, Lebaksiu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah ini, telah hilang kontak 1,5 tahun dengan keluarga yang terus berusaha mencarinya.

"Laeli Atik Supriyatin itu anak saya, dia anak ke empat dari tujuh bersaudara. Dia ke Jakarta karena diterima masuk Universitas Indonesia 2014," kata Ibu pelaku, Masliha (58) saat ditemui di rumahnya, Jumat (18/9).

Masliha mengaku, anaknya ini sudah lama tidak pulang dan tidak pernah berkomunikasi lagi. Seingat Masliha, terakhir komunikasi dengan Laeli sekitar 1,5 tahun lalu via sambungan telepon.

"Saya sudah lepas kontak, tidak berkomunikasi dengan Laeli kurang lebih satu tahun setengah, jadi tidak tahu keberadaanya. Nomor HP yang dulu tidak bisa lagi ditelepon," kata Masliha.

Kabar terakhir yang diterima keluarga, status Laeli sudah nikah siri dengan Djumadil Al Fajri (26), lelaki yang juga bersama Laeli melakukan mutilasi terhadap Rinaldi Harley Wismanu. "Saya pernah mencari Laeli di Jakarta tapi ketemu hanya sama saudaranya Fajri," tutur Masliha.

Setelah lepas kontak selama 1,5 tahun, keluarga bisa menemukan lagi Laeli namun juga harus menerima kenyataan pahit. Laeli diketemukan setelah ditangkap polisi terkait kasus mutilasi.

Keluarga mengetahui keterlibatan Laeli dalam pembunuhan sadis ini dari media massa. Sejak ditangkap, keluarga di Tegal belum pernah mendapat pemberitahuan resmi dari polisi soal masalah tersebut.

"Saya sama suami lihat berita itu, lemes gak karuan. Maklum dua lebaran tidak pulang tahu tahu ada kabar seperti ini. Rasanya tidak percaya," tuturnya sambil menangis.

Ayah Laeli adalah seorang petani sementara Masliha bekerja sebagai penjahit. Keduanya menempati rumah tua di desa Kesuben Tegal.

Selama ini, Laeli dikenal wanita pendiam dan jarang berkumpul dengan teman-temannya. Seingat Masliha, pria yang pertama berkenalan dengan Laeli adalah Djumadil Al Fajri.

"Mudah mudahan dia mendapat keringanan hukuman. Karena yang jadi eksekutor itu kan laki-lakinya," demikian harapan Masliha. (mbr/mbr)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads