"Laeli Atik Supriyatin itu anak saya, dia anak ke empat dari tujuh bersaudara. Dia ke Jakarta karena diterima masuk Universitas Indonesia 2014," kata Ibu pelaku, Masliha (58) saat ditemui di rumahnya, Jumat (18/9).
Masliha mengaku, anaknya ini sudah lama tidak pulang dan tidak pernah berkomunikasi lagi. Seingat Masliha, terakhir komunikasi dengan Laeli sekitar 1,5 tahun lalu via sambungan telepon.
"Saya sudah lepas kontak, tidak berkomunikasi dengan Laeli kurang lebih satu tahun setengah, jadi tidak tahu keberadaanya. Nomor HP yang dulu tidak bisa lagi ditelepon," kata Masliha.
Kabar terakhir yang diterima keluarga, status Laeli sudah nikah siri dengan Djumadil Al Fajri (26), lelaki yang juga bersama Laeli melakukan mutilasi terhadap Rinaldi Harley Wismanu. "Saya pernah mencari Laeli di Jakarta tapi ketemu hanya sama saudaranya Fajri," tutur Masliha.
Setelah lepas kontak selama 1,5 tahun, keluarga bisa menemukan lagi Laeli namun juga harus menerima kenyataan pahit. Laeli diketemukan setelah ditangkap polisi terkait kasus mutilasi.
Keluarga mengetahui keterlibatan Laeli dalam pembunuhan sadis ini dari media massa. Sejak ditangkap, keluarga di Tegal belum pernah mendapat pemberitahuan resmi dari polisi soal masalah tersebut.
"Saya sama suami lihat berita itu, lemes gak karuan. Maklum dua lebaran tidak pulang tahu tahu ada kabar seperti ini. Rasanya tidak percaya," tuturnya sambil menangis.
Ayah Laeli adalah seorang petani sementara Masliha bekerja sebagai penjahit. Keduanya menempati rumah tua di desa Kesuben Tegal.
Selama ini, Laeli dikenal wanita pendiam dan jarang berkumpul dengan teman-temannya. Seingat Masliha, pria yang pertama berkenalan dengan Laeli adalah Djumadil Al Fajri.
"Mudah mudahan dia mendapat keringanan hukuman. Karena yang jadi eksekutor itu kan laki-lakinya," demikian harapan Masliha. (mbr/mbr)