Belakangan ini publik dihebohkan dengan video Mbak Ida yang viral pamer celana dalam sambil motoran. Pengamat media sosial dari Universitas Dian Nuswantoro Semarang, Heni Indrayani bicara soal user atau netizen yang mencari jalan tenar tanpa memikirkan dampaknya.
"Popularitas mereka dapatkan ya dengan banyaknya like dan komentar," kata Heni saat berbincang lewat telepon, Jumat (18/9/2020).
Heni menerangkan banyak netizen yang nekat berbuat apapun demi viral. Terlebih netizen dari kalangan milenial yang ingin diterima secara sosial dengan memanfaatkan medsos.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya mereka kerap melupakan dampak dari posting-an yang diunggahnya. Sehingga hanya mengejar like dan komentar.
"Jadi dia tidak berpikir jauh dengan dampak dari kontennya di media sosial. Mereka hanya ingin populer dengan konten yang dianggap hanya candaan seperti prank. Padahal prank itu tidak mengedukasi tapi malah banyak yang suka," terangnya.
Heni mengatakan masyarakat saat ini banyak menggunakan media sosial untuk mencari hiburan. Dia mengakui media sosial menjadi ajang penyaluran kreativitas meski tak selalu berkonten positif.
"Media sosial itu wadah kreasi tapi sayangnya tidak selalu positif," ujar dosen Ilmu Komputer Udinus tersebut.