"Ini kita bersihkan dulu, setelah itu akan saya pasangi terpal semua untuk pasar darurat," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Boyolali, Masruri kepada detikcom, di lokasi kejadian, Jumat (18/9/2020).
Pembersihan puing bekas kebakaran tersebut ditargetkan selesai dalam sepekan. Pasar darurat ini rencananya bakal dipasang menggunakan konstruksi baja ringan dan memakai penutup terpal. Pembangunan pasar darurat ini ditargetkan selesai dalam bulan ini, kemudian para pedagang bisa kembali berjualan.
Pasar darurat ini dibangun agar para pedagang tetap bisa berjualan di masa pandemi Corona ini. Dia pun berpesan agar para pedagang tidak meninggalkan dagangannya di pasar karena bersifat sementara.
"Jadi setiap hari dibawa pulang, tidak ditinggalkan di sini," tutur Masruri.
Masruri menyebut keberadaan pasar darurat ini nantinya hanya akan sampai akhir tahun ini. Selanjutnya, para pedagang di Pasar Cepogo bakal dipindahkan ke pasar baru yang berlokasi di bekas lapangan Desa Mliwis, Kecamatan Cepogo.
"Pasar darurat nanti disini sampai Desember (2020). Akhir Desember nanti mungkin atau awal Januari (2021) sudah pindah ke timur (pasar baru)," jelas dia.
Dua bangunan Pasar Cepogo yang baru di lapangan Desa Mliwis itu sebagian bangunan sudah jadi. Namun, saat ini masih sedang tahap penyelesaian.
Untuk diketahui, Pasar Cepogo Boyolali terbakar sekitar pukul 18.00 WIB, kemarin. Akibatnya sekitar 600 pedagang kehilangan tempat jualan. Api diduga berasal dari korsleting listrik.
"Dugaannya karena korsleting listrik, di los blok C," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pasar Cepogo, Mulyadi kepada wartawan di lokasi kejadian, siang tadi.
(ams/sip)