Rekonstruksi Penyerangan Doa Nikah di Solo, 77 Adegan Diperagakan

Rekonstruksi Penyerangan Doa Nikah di Solo, 77 Adegan Diperagakan

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Kamis, 17 Sep 2020 14:08 WIB
Suasana rekonstruksi penyerangan acara doa nikah putri Habib Umar Assegaf di Solo
Foto: Suasana rekonstruksi penyerangan acara doa nikah putri Habib Umar Assegaf di Solo (Bayu Ardi/detikcom)
Solo -

Para tersangka kasus penyerangan acara doa nikah jelang pernikahan putri Habib Umar Assegaf menjalani rekonstruksi hari ini. Ada 77 adegan yang diperagakan mulai dari pertemuan para tersangka hingga berakhir dengan bubarnya massa.

Rekonstruksi itu digelar di lokasi kejadian, Mertodranan, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Kamis (17/9). Polisi sempat menutup gang di sekitar lokasi agar tidak ditonton warga.

"Ada 77 adegan yang diperagakan tadi. Tidak ada temuan baru. Semua hanya mengulang fakta-fakta yang sudah kita peroleh," ujar Kasat Reskrim Polresta Solo, AKP Purbo Adjar Waskito di lokasi rekonstruksi, Kamis (17/9/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adegan pertama diawali dengan pertemuan R yang saat ini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) dengan dua pelaku lain. R mengabarkan ada kegiatan yang tidak sesuai keyakinan mereka di Mertodranan.

Kabar tersebut juga disebar melalui grup WhatsApp. Melalui grup itulah diduga massa kompak berdatangan ke lokasi kejadian.

ADVERTISEMENT

R kemudian mendatangi lokasi dan menanyakan kepada warga sekitar tentang kegiatan di rumah milik almarhum Assegaf bin Jufri. R kemudian mencari Ketua RT dan RW setempat untuk mendatangi lokasi.

Selang beberapa waktu, massa datang dalam waktu yang berbeda-beda. Suasana memanas ketika menjelang waktu magrib.

Terlihat dalam rekonstruksi, petugas sampai menutup mulut gang lokasi kejadian agar massa tidak bisa masuk. Kapolresta Solo saat itu, Kombes Andy Rifai juga berupaya melakukan mediasi.

Simak video 'Polisi Ringkus Penggerak Massa Penyerang Acara Midodareni di Solo!':

[Gambas:Video 20detik]



Dalam rekonstruksi itu, polisi menyampaikan kegiatan di dalam rumah hanya midodareni atau doa menjelang hari pernikahan. Namun massa justru mengultimatum polisi agar membubarkan kegiatan di dalam rumah dalam waktu 15 menit.

Massa sempat mereda saat waktu magrib. Mereka sempat bergantian salat berjemaah. Namun selepas salat, suasana kembali memanas.

Pihak keluarga Habib Umar akhirnya bersedia meninggalkan lokasi. Namun pada saat mobil pertama keluar, terlihat salah satu tersangka menendang mobil.

Beberapa kendaraan yang keluar juga mendapatkan serangan hingga berupa lemparan batu. Tampak dalam rekonstruksi itu Habib Umar Assegaf bersama putranya naik motor hingga terjatuh dan dihajar massa. Namun dalam rekonstruksi tidak tergambarkan pengeroyokan tersebut karena dari delapan tersangka tidak ada yang ikut menganiaya korban.

Suasana rekonstruksi penyerangan acara doa nikah putri Habib Umar Assegaf di SoloFoto: Suasana rekonstruksi penyerangan acara doa nikah putri Habib Umar Assegaf di Solo (Bayu Ardi/detikcom)

Salah satu tersangka juga sempat mencopot tiang bendera yang akan dipakai sebagai senjata. Tetapi polisi berhasil merebut dan menggagalkan aksinya. Reka ulang kejadian diakhiri dengan bubarnya massa.

Dalam kasus ini polisi telah menetapkan delapan orang sebagai tersangka penyerangan di Solo pada 8 Agustus 2020 lalu itu. Selain DPO berinisial R, ada empat DPO lainnya yang masih diburu polisi.

"Ada lima DPO yang sudah kita identifikasi. Masih dalam pengejaran," katanya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads