Aksi perampokan di toko emas Tony Mustika, Kabupaten Blora diungkap Polda Jawa Tengah. Satu pelaku yang berperan sebagai eksekutor ternyata pensiunan TNI.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng, Kombes Wihastono Yoga Pranoto menggelar jumpa pers dan menghadirkan tiga pelaku yaitu inisial SFK (47) warga Kabupaten Malang, ATR (23) warga Surabaya, dan MAE (28) warga Kabupaten Gresik. Saat ditanya soal apakah SFK merupakan pensiunan TNI, Wihastono membenarkan.
"Iya (benar pensiunan TNI)," kata Wihastono di Mapolda Jateng, Jalan Pahlawan, Semarang, Rabu (16/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia kemudian menjelaskan SFK merupakan eksekutor dalam aksi yang terjadi 25 Juli 2020 lalu itu. Ditemani ATR, mereka menodongkan soft gun yang dibuat mirip pistol asli, sedangkan tersangka lainnya mengawasi keadaan.
"SFK dan ATR berperan sebagai eksekutor dan MAE mengawasi," jelasnya.
"Ini mirip senpi asli, soft gun dimodifikasi," imbuhnya.
Mereka berhasil menggasak 117 perhiasan emas dan menyebabkan kerugian Rp 274 juta. Hasil merampok dibawa oleh SFK dan dijual untuk membayar utang dan kemudian dibagi ke dua tersangka lainnya.
"Hasil penjualan emas tersebut sebagian sudah digunakan untuk membayar utang, perjalanan selama ke daerah Jawa Barat, kebutuhan hidup, dan dikirim ke ATR dan MAE," ujar Wihastono.
Pelaku SFK ditangkap di Jawa Barat saat perjalanan menggunakan bus. Saat itu SFK hendak menjual sisa perhiasan.
"Untuk pelaku ATR dan MAE ditangkap di Surabaya," kata Wihastono.
Para pelaku dijerat Pasal 365 KUHP tentang pencurian disertai kekerasan dengan ancaman hukuman 9 tahun penjara. Wihastono juga menjelaskan tersangka SFK merupakan residivis kasus penggelapan, dan MAE merupakan residivis kasus curanmor.
Diberitakan sebelumnya, perampok bersenjata beraksi di sebuah toko emas di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Aksi dua orang perampok ini terbilang nekat karena toko emas itu hanya berjarak sekitar 100 meter dari kantor Polsek Blora Kota.
Saat dimintai konfirmasi, Kapolsek Blora Kota AKP Joko Priyono membenarkan kejadian di toko emas yang berada di Jalan Mr Iskandar Nomor 2 Blora, Kecamatan Blora itu. Pemilik toko disebut juga masih menaksir kerugian yang diderita dari aksi perampokan tersebut.
Joko menjelaskan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 07.49 WIB tadi. Saat itu empat orang karyawan membuka toko seperti biasanya. Tiba-tiba datang dua orang dengan menodongkan senjata.
"Baru saja toko dibuka, tiba-tiba dua orang datang dengan menodongkan senjatanya," kata Joko saat dihubungi detikcom, Sabtu (25/7).
Para karyawan pun ketakutan dan tak bisa berbuat banyak setelah mendapat ancaman itu. Saat itu, seorang pelaku menodongkan senjata dan satu orang lainnya menodongkan senjata tajam jenis celurit.
"(Kemudian) Kaca dipecahkan dengan celurit dan membawa sejumlah kalung emas," ujarnya.
Usai mengambil barang yang mereka incar, kedua perampok bermasker itu langsung tancap gas mengendarai sepeda motor matik warna merah ke arah utara.
Joko menambahkan, aksi nekat itu dilakukan diduga lantaran suasana di lokasi masih sepi. "Karena memang masih pagi dan belum banyak pengunjung," ujarnya.