Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Nurul Iman di Sumatera Selatan Muhammad Arif (61) dibacok takmir masjid gara-gara kunci kotak amal. Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan Yogyakarta, Muhammad Jazir, mempaparkan pengelolaan uang infak agar tidak menjadi persoalan.
"Jadi kita kan melihat salah satu problem masjid itu adalah keterbukaan atau transparansi terkait keuangan. Oleh karena itu Masjid Jogokariyan sudah melakukan perubahan sejak 1999, di mana laporan keuangan dilaporkan lewat buletin, terbuka dan bisa dicek oleh siapa saja," papar Jazi kepada detikcom, Rabu (16/9/2020).
Buletin itu, kata Jazir, dicetak 8 ribu eksemplar. Jemaah dan siapa saja bisa melihat, bahkan buletin juga kita unggah di website dan akun instagram Masjid Jogokariyan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi mau lihat laporan keuangan selama 26 tahun masih bisa dilihat. Itu transparansi uang masuk dan uang keluar," katanya.
Pihaknya juga tidak menyerahkan dana ke satu pengelola. Pengelolaan keuangan dipecah sehingga ada bendahara 1 dan bendahara 2, dan setiap biro punya bendahara sendiri.
"Jangan sampai ada akumulasi keuangan di satu atau dua orang tapi dipecah ke program masing-masing, untuk menghindari pemanfaatan di luar porsinya," ucapnya.
"Bendahara pengurus harian ada bendahara 1 dan 2, lalu ada 29 biro dan masing-masing ada 1 bendahara. Jadi total ada 31 bendahara, karena memang uangnya cukup besar, akumulasi keuangan kita mencapai sekitar Rp 12 miliar," lanjut Jazir.
Ketiga, Takmir Masjid Jogokariyan melakukan upaya yang dikenal dengan saldo nol sehingga uang masjid dapat segera dimanfaatkan, dirasakan kemanfaatannya oleh masyarakat.
"Jadi tidak ditumpuk di rekening, atau di (dalam) kotak (amal), tapi segera diupayakan memberi manfaat secepatnya dan sebesar-besarnya untuk mereka yang memerlukan. Itu prinsip-prinsip keuangan kita," ucapnya.
"Untuk kesejahteraan masyarakat, karena kalau uang operasional masjid itu sudah cukup dari hasil usaha masjid. Untuk infak, sedekah, zakat untuk masyarakat seluruhnya, jadi setiap 15 hari sekali kita bagi sembako untuk warga miskin. Tapi di masa pandemi ini ada sekitar 1.000 setiap minggu, karena banyak orang miskin baru," katanya.
Selain itu, pemanfaatan uang infak di Masjid Jogokariyan juga diperuntukkan dalam perbaikan rumah tak layak huni. "Sudah ada 130 rumah yang diperbaiki. Memberikan bantuan modal usaha juga. Jadi tidak dipergunakan untuk urusan masjid, dalam arti fisik ya," ujar Jazir.
Diberitakan sebelumnya, Ketua DKM Masjid Nurul Iman, Arif, dibacok pengurus masjid pada Jumat (11/9/2020). Meyudin membacok Arif sebanyak dua kali menggunakan pedang panjang bergagang plastik. Korban mengalami luka bacok di bagian leher atas kiri.
"Murni tersinggung karena tidak ada juga penjelasan dari korban minta kunci kotak amal diserahkan ke bendahara. Jadi saat salat Magrib, pada rakaat pertama pelaku melihat korban, dia pulang langsung ambil parang dan korban dibacok," kata Kapolres Ogan Komering Ilir (OKI), AKBP Alamsyah Palupesy, kepada detikcom, Selasa (15/9).