'Demokrasi Terbajak' yang Bikin PKS Galau Soal Golput di Pilkada Solo

Round-Up

'Demokrasi Terbajak' yang Bikin PKS Galau Soal Golput di Pilkada Solo

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Selasa, 08 Sep 2020 08:34 WIB
Kotak Kosong, Krisis Demokrasi dan Kekuatan Oligarki
(Foto: detik)
Solo -

PKS dipastikan tidak ikut mengusung calon dalam Pilkada Solo. Hingga detik akhir masa pendaftaran, PKS gagal melobi partai politik (parpol) lain untuk membentuk koalisi. PKS menyebut ada fenomena demokrasi yang terbajak di Solo.

PKS menyebut kondisi ini sebagai demokrasi yang terbajak, sebab seluruh parpol kecuali PKS hanya bergabung ke satu poros, yaitu pasangan putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa.

"Dari Pilkada 2020 Kota Solo ini kami mendapatkan pelajaran yang besar, yaitu fenomena kalau dalam bahasa kami demokrasi yang terbajak," kata Ketua DPD PKS Solo, Abdul Ghofar di kantor DPD PKS Solo, Kerten, Laweyan, Solo, Senin (7/9/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, pilkada kali ini jauh berbeda dengan pilkada-pilkada sebelumnya. Dia mengaku tidak bisa berbuat apa-apa dalam Pilkada 2020.

"Kita tidak bisa berbuat apa-apa, khususnya di Solo. Khususnya ketika kita membangun koalisi. Kita harus minta bantuan Jakarta (DPP PKS) untuk membuat koalisi," katanya.

ADVERTISEMENT

Padahal, kata Ghofar, proses pencalonan dalam Pilkada biasanya diawali dari laporan DPD PKS Solo. Kemudian DPD PKS akan berdiskusi dengan DPW PKS hingga DPP PKS.

"Tapi kali ini berbeda, kita dimintai laporan sampai detik terakhir jawabannya 'belum'. Justru kita yang minta tolong ke DPP agar melobi ke partai lain supaya membentuk koalisi," ujarnya.

Meski abstain dalam pendaftaran Pilkada, PKS masih belum menentukan sikap untuk pemilihan pada 9 Desember 2020. Mereka butuh waktu, paling tidak sampai awal November 2020 untuk menentukan sikap resmi.

Sebelumnya, PKS membuka sejumlah opsi, antara lain mendukung salah satu calon, golput, bahkan kampanye golput. Ghofar mengaku sangat berat menentukan sikap tersebut.

"Setelah kita diskusikan, abstain di pemilihan itu juga beban berat bagi kami. Terus terang itu beban berat bagi kami, karena aneh bagi partai politik jika golput," kata Ghofar.

Tonton video 'Abstain di Pilkada Solo, PKS Bicara soal Demokrasi Terbajak':

[Gambas:Video 20detik]



Opsi abstain atau golput muncul setelah terjadi diskusi di dalam struktur dan kader PKS Solo. Saat ini pihaknya masih akan meminta pendapat masyarakat untuk menentukan sikap.

"Nanti melihat dari aspirasi konstituen, kalau menginginkan kita meneruskan abstain ya bisa jadi kita abstain. Karena kita kalau dukung A banyak yang mengkritik, dukung B juga banyak yang mengkritik," kata dia.

Ghofar memandang sikap abstain pun masih bisa dijabarkan. Namun mereka memperkirakan tidak akan melakukan kampanye golput.

"Abstain itu seperti apa masih kita diskusikan juga. Apakah netral, mempersilakan konstituen memilih salah satu calon. Tapi kalau kampanye golput sepertinya tidak," katanya.

Bagaimanapun, PKS tetap berjanji akan meramaikan Pilkada Solo, meskipun jika pada akhirnya abstain. Hal tersebut dilakukan untuk membuat mesin politik mereka tetap panas.

"Kita tetap akan meramaikan Pilkada Solo, ada usulan kita main ketoprak, atau mengadakan lomba, atau menerima curhatan masyarakat soal pilkada. Jadi PKS tidak akan berdiam diri, agar mesin politik kita tetap panas, tidak mandek," tutupnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads