Warga Wates, Getasan, Kabupaten Semarang mengajak orang lain untuk berdonasi pembangunan masjid setempat. Caranya adalah lewat gerakan infak sayur.
Infak sayur oleh warga, yaitu sayur hasil panen warga sekitar diletakkan di depan Masjid Suciati Supriyo Islamic Training Center (ITC) yang sedang dibangun di Dusun Deplongan, desa Wates, Getasan, Kabupaten Semarang. Warga maupun pengunjung boleh mengambil sayuran itu, dan sebagai gantinya memberikan uang seikhlasnya di kotak yang tersedia di samping aneka sayuran itu.
"Silakan ambil sayur secukupnya, kemudian memberikan donasi sesuai kemampuan," kata Ketua ITC, Masthurin, saat ditemui, Senin (7/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masthurin mengatakan, gerakan infak sayur ini dimulai sejak dua minggu terakhir. Gerakan tersebut dilakukan guna mempercepat pembangunan masjid berukuran 13x13 meter itu.
"Sebenarnya ada donatur utama. Hanya saja warga sekitar ingin masjid segera jadi, karena sudah setahun dibangun belum selesai," jelasnya.
Ia mengatakan, saat ini pembangunan masjid mencapai 60 persen.
Adapun sayuran hasil panen warga sekitar yang digunakan tak cuma berasal dari warga muslim sekitar. Namun juga warga beragama lain yang bermukim di kawasan itu.
"Di sini banyak saudara dari Buddha yang tinggal di Wates, ikut menyuplai sayur. Menurut saya ini termasuk toleransi di kehidupan sehari-hari," jelas dia.
Hasil sayuran yang diberikan pun menurutnya tak ditarget. Ada yang menyuplai aneka sayuran, misalnya tomat, brokoli, kol, cabai, sawi, terong. Ada juga yang menyumbang satu ikat sayur maupun buah saja.
"Kami menerima karena itu amanah dari para warga. Mereka ingin membantu dan kami merasa terbantu," paparnya.
Dari penuturan warga, menurut Masthurin mereka dari awal tak berharap keuntungan uang dari kegiatan itu. Ia menjelaskan, harga sayuran cenderung turun di masa pandemi COVID-19 sehingga mereka memilih menyuplai untuk pembangunan masjid.
"Mereka merasa sayuran tersebut lebih ada manfaatnya untuk pembangunan masjid," imbuhnya.