Donasi Bangun Masjid, Warga di Semarang Bikin Gerakan Infak Sayur

Donasi Bangun Masjid, Warga di Semarang Bikin Gerakan Infak Sayur

Akbar Hari Mukti - detikNews
Senin, 07 Sep 2020 17:35 WIB
Gerakan infak sayur untuk donasi pembangunan masjid di Wates, Getasan, Kabupaten Semarang, Senin (7/9/2020).
Gerakan infak sayur untuk donasi pembangunan masjid di Wates, Getasan, Kabupaten Semarang, Senin (7/9/2020). (Foto: Akbar Hari Mukti/detikcom)
Kabupaten Semarang -

Warga Wates, Getasan, Kabupaten Semarang mengajak orang lain untuk berdonasi pembangunan masjid setempat. Caranya adalah lewat gerakan infak sayur.

Infak sayur oleh warga, yaitu sayur hasil panen warga sekitar diletakkan di depan Masjid Suciati Supriyo Islamic Training Center (ITC) yang sedang dibangun di Dusun Deplongan, desa Wates, Getasan, Kabupaten Semarang. Warga maupun pengunjung boleh mengambil sayuran itu, dan sebagai gantinya memberikan uang seikhlasnya di kotak yang tersedia di samping aneka sayuran itu.

"Silakan ambil sayur secukupnya, kemudian memberikan donasi sesuai kemampuan," kata Ketua ITC, Masthurin, saat ditemui, Senin (7/9/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masthurin mengatakan, gerakan infak sayur ini dimulai sejak dua minggu terakhir. Gerakan tersebut dilakukan guna mempercepat pembangunan masjid berukuran 13x13 meter itu.

"Sebenarnya ada donatur utama. Hanya saja warga sekitar ingin masjid segera jadi, karena sudah setahun dibangun belum selesai," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Ia mengatakan, saat ini pembangunan masjid mencapai 60 persen.

Adapun sayuran hasil panen warga sekitar yang digunakan tak cuma berasal dari warga muslim sekitar. Namun juga warga beragama lain yang bermukim di kawasan itu.

"Di sini banyak saudara dari Buddha yang tinggal di Wates, ikut menyuplai sayur. Menurut saya ini termasuk toleransi di kehidupan sehari-hari," jelas dia.

Hasil sayuran yang diberikan pun menurutnya tak ditarget. Ada yang menyuplai aneka sayuran, misalnya tomat, brokoli, kol, cabai, sawi, terong. Ada juga yang menyumbang satu ikat sayur maupun buah saja.

"Kami menerima karena itu amanah dari para warga. Mereka ingin membantu dan kami merasa terbantu," paparnya.

Dari penuturan warga, menurut Masthurin mereka dari awal tak berharap keuntungan uang dari kegiatan itu. Ia menjelaskan, harga sayuran cenderung turun di masa pandemi COVID-19 sehingga mereka memilih menyuplai untuk pembangunan masjid.

"Mereka merasa sayuran tersebut lebih ada manfaatnya untuk pembangunan masjid," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2
(rih/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads