Amir (35), suami yang tega membakar istri dan anaknya di Pekalongan, Jateng, akhirnya meninggal setelah lima hari dirawat di rumah sakit. Sebelum meninggal, Amir disebut tak punya semangat hidup dan mengaku ingin mati.
"Setiap kali petugas melakukan medikasi, perawatan, pasien mengeluhkan ingin mati," ujar Manajer Pelayanan Medis RSI Pekajangan Pekalongan, dr Margono, kepada detikcom di kantornya, Kamis (3/9/2020).
"Katanya didatangi anak dan istrinya. Semangat hidupnya yang tidak ada, menyebabkan penurunan kondisi kesehatannya," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Margono mengungkap, kondisi Amir sempat membaik dan bisa berkomunikasi. Namun karena luka bakar yang parah dan Amir yang tak mau makan dan minum maka kondisinya kembali menurun.
"Kondisinya semakin lemah. Apalagi pasien ini, makan da minumnya susah" ujar Margono.
Diberitakan sebelumnya, Amir dinyatakan meninggal dunia pada pukul 06.00 WIB pagi tadi. Amir mengalami luka bakar grade antara II dan III atau 70-80 persen.
Kasus suami nekat membakar istri dan anaknya ini berawal ketika cekcok berkepanjangan berujung aksi Amir membakar anak dan istrinya di rumah mertuanya pada Sabtu (29/8) dini hari. Istri dan anaknya yang masih balita tewas karena mengalami luka bakar yang parah. Selain itu rumah mertua Amir juga mengalami rusak parah dan kini belum bisa ditinggali.
(sip/mbr)