.webp)
PKS Solo membuka opsi kampanye golput dalam Pilkada Solo 2020. Kelompok simpatisan Kaukus Muda PKS menilai kampanye golput tersebut berisiko jika dilakukan oleh partai politik mereka pun masih mendukung bakal cawalkot Solo Gibran Rakabuming Raka.
Ketua Kaukus Muda PKS Solo, Didik Hermawan, mengatakan pihaknya masih akan melakukan kajian mendalam terkait golput. Sebab selama ini PKS selalu memberikan pendidikan politik kepada masyarakat.
"Soal golput kita kaji plus minus-nya, parpol kan riskan. Kami selama ini memberikan pendidikan politik kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam Pemilu dan Pilkada, masa nanti golput," kata Didik saat dihubungi detikcom, Rabu (2/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, pernyataan DPD PKS Solo terkait golput di Pilkada Solo masih sebatas wacana. PKS masih menyerap aspirasi masyarakat untuk menentukan sikap resmi dalam pemilihan pada 9 Desember 2020.
"Itu kan baru pernyataan lisan, belum dituangkan dalam sikap resmi. Sekarang struktur sedang melakukan jajak pendapat," kata dia.
Namun Didik mengaku masih berharap PKS nantinya ikut memenangkan Gibran Rakabuming Raka. Kaukus Muda PKS telah lama menyampaikan aspirasi tersebut kepada DPD PKS Solo.
Seperti diketahui, Didik sempat membikin heboh karena mengenakan kemeja khas pendukung Gibran dalam rapat paripurna DPRD Solo. Atas aksinya tersebut, dia dicopot dari Sekretaris Fraksi PKS DPRD Solo.
"Sikap kita masih mendukung Gibran, karena struktur secara resmi belum menentukan sikap. Kami kan sejak awal, sebelum Mas Gibran dapat rekomendasi kan sudah dukung. Harapannya kan wali kotanya yang fresh," kata Didik.
Tonton video 'Maju di Solo, Gibran Bawa Misi Percepatan Pemulihan Ekonomi Pascapandemi':
Diberitakan sebelumnya, Ketua DPD PKS Solo, Abdul Ghofar, mengatakan partainya membuka opsi untuk golput, bahkan berkampanye golput di Pilkada Solo. Namun hal tersebut masih akan mempertimbangkan pendapat kader hingga konstituen.
"Untuk pilihan 9 Desember, kita masih belum menentukan. Itu kan masih tiga bulan, masih kita pertimbangkan," kata Ghofar saat dihubungi detikcom, Senin (31/8).
"Kita pertimbangkan nanti apakah golput atau juga berkampanye golput," sambungnya.
