Kepala MTs Negeri 2 Solo, Buchori, meninggal dunia setelah dirawat beberapa hari karena terpapar virus Corona atau COVID-19. Setelah dilakukan pelacakan, istrinya dinyatakan positif COVID-19.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Solo, Ahyani, membenarkan hal tersebut. Pihaknya telah melakukan pelacakan terhadap kontak erat dan dekatnya.
"Beliau meninggal Sabtu (29/8). Istrinya juga positif. Kita langsung lakukan tracing dan berkoordinasi dengan Kemenag," kata Ahyani saat dihubungi detikcom, Senin (31/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terpisah, Kepala Kemenag Solo, Rosyid Ali Safitri, mengatakan almarhum Buchori memiliki riwayat penyakit lain. Almarhum diketahui pernah mengalami paru-paru basah dan asma.
"Punya riwayat paru-paru basah. Punya asma juga," kata Rosyid saat dikonfirmasi wartawan, hari ini.
Menurutnya, kondisi istri almarhum saat ini tanpa gejala, sehingga hanya melakukan isolasi mandiri. Perkembangan kondisinya saat ini dipantau oleh Puskesmas.
"Istrinya melakukan isolasi mandiri di rumah. Karena dua anaknya negatif, maka ibunya di dalam kamar. Masih dipantau Puskesmas," katanya.
Rosyid menambahkan, Buchori sudah mengalami gejala batuk pada 15 Agustus 2020. Kemudian dia diantar oleh beberapa orang ke RS PKU Muhammadiyah Solo pada 18 Agustus 2020.
"Di-rapid test dan swab, hasilnya pertama positif, kedua juga positif, beliau lalu dirawat di rumah sakit. Kondisinya baik saat itu," ujarnya.
Namun pada Sabtu (29/8) lalu tiba-tiba kondisinya memburuk. Dalam waktu beberapa jam, Buchori dinyatakan meninggal.
"Sebelumnya baik-baik saja. Nunggu lewat 14 hari. Tapi Sabtu itu ngedrop. Sempat dipasang ventilator, akhirnya meninggal dunia," katanya.
Sementara itu, Wakil Kepala Bidang Kehumasan MTs Negeri 2 Solo, Muhammad Islam, mengatakan pegawai dan guru di sekolah MTs 2 Solo tetap bekerja namun dari rumah. Sedangkan pembelajaran siswa tetap melalui online atau daring.
"Guru dan karyawan WFH (work from home). Anak-anak tetap sekolah daring, seperti biasanya, tidak ada kendala," ujarnya.
Dengan adanya kasus ini, jumlah warga Solo meninggal akibat positif COVID-19 berjumlah 17 orang dari total 394 kasus. Selain itu, 30 orang masih menjalani isolasi mandiri dan 21 orang menjalani perawatan di rumah sakit. Sisanya dinyatakan sembuh.