Pengurus DPD NasDem Sukoharjo ramai-ramai copot seragam dan mundur dari kepengurusan partai sebagai bentuk kekecewaan atas rekomendasi untuk Pilkada 2020. DPW NasDem Jawa Tengah mempersilakan dan tidak mempermasalahkan.
Ketua DPW NasDem Jateng, Setyo Maharso mengatakan pilihan untuk mundur merupakan hak dan patut dihormati.
"Itu pilihan mereka, kita menghargai. Mereka mengundurkan diri, tidak apa-apa, tidak masalah," kata Setyo saat dihubungi detikcom, Senin (31/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Setyo keputusan rekomendasi pilkada merupakan keputusan pusat dan harus tegak lurus dilaksanakan. Jika memang tidak sesuai kemudian mundur, maka tidak masalah.
"Kita laksanakan yang sudah diperintahkan pusat, kita harus tegak lurus, kalau teman-teman tidak bisa dan bagus buat dirinya, ya sah saja," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, pengumuman rekomendasi untuk Pilkada Sukoharjo oleh DPW NasDem Jawa Tengah berbuntut kekecewaan pengurus di daerah. Pengurus DPD NasDem Sukoharjo pun ramai-ramai copot seragam dan mundur dari kepengurusan partai.
Ketua DPD Nasdem Sukoharjo, Agus Tri Raharjo juga menandatangani surat pengunduran diri secara resmi. Aksi itu dilakukan para pengurus DPD NasDem Sukoharjo di kawasan Grogol, Sukoharjo, Jumat (28/8).
"Kita merasa tidak dianggap. Sebelumnya kami sudah menjalankan mekanisme dan mendukung Joswi. Tetapi rekomendasi DPP justru turun kepada EA," kata Agus kepada wartawan, Jumat (28/8).
Aksi mundur ramai-ramai ini dilakukan NasDem Sukoharjo karena DPP memberikan tiket Pilkada Sukoharjo ke Etik Suryani-Agus Santosa (EA). Etik Suryani merupakan istri Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya sedangkan pasangannya Agus Santosa sebelumnya menjabat Sekda Sukoharjo.