Jepara -
Pemerintah Kabupaten Jepara saat ini tengah mengusulkan Ratu Kalinyamat sebagai pahlawan nasional. Pengusulan gelar itu sudah kedua kalinya.
"Saat ini sedang diajukan kembali (usulan gelar pahlawan nasional untuk Ratu Kalinyamat) yang kedua," kata Budayawan Jepara Hadi Priyanto saat webinar tentang penguatan identitas lokal kupas tuntas Jepara dulu kini dan nanti yang diselenggarakan Swara, Kamis (27/8/2020).
Hadi mengatakan, sekitar tahun 2009 silam pemkab telah beriniasi mengusulkan Ratu Kalinyamat sebagai pahlawan nasional. Namun saat itu belum terwujud. Menurutnya ada beberapa faktor gelar tersebut belum terealisasi. Di antaranya adalah sumber atau bukti sejarah. Waktu itu sumber sejarah yang digunakan merupakan sumber sekunder.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang, pemkab pernah insiasi mengusulkan beliau (Ratu Kalinyamat) menjadi pahlawan nasional, tapi memang kemudian syarat-syaratnya kurang. Bukti-bukti sejarahnya, sumber primer yang kurang, karena pengajuan pertama lebih pada sumber-sumber sekunder," kata Hadi.
"Dari kisah babadnya, tradisi tuturnya, terus kemudian diperkuat lagi, dan ternyata belum memenuhi syarat, tidak ditolak," sambung dia.
Saat ini, tengah kembali Ratu Kalinyamat akan diusulkan mendapat gelar pahlawan nasional. Menurutnya, pihaknya telah menyertakan bukti sejarah yang merupakan sumber primer.
"Saat ini sedang diajukan kembali yang kedua. Ini sumber primer ada buku The Asia, buku dari Portugal juga dihadirkan dengan harapan sumber primer ini dapat memperkuat," jelasnya.
"Semoga dengan pengajuan ini pemerintah dalam hal ini Kementerian Sosial dapat diterima Ratu Kalinyamat menjadi pahlawan nasional," ujar Hadi.
Diwawancara terpisah, Juru Kunci Makam Ratu Kalinyamat, Ali Safii (65), membenarkan dari Pemerintah Daerah Jepara tengah mengusulkan Ratu Kalinyamat agar mendapatkan gelar pahlawanan Nasional. Menurutnya, putri Sultan Trenggana itu layak mendapatkan gelar pahlawanan nasional. Apalagi, dulunya Ratu Kalinyamat dikenal perjuangannya melawan Portugis di Malaka.
"Saat ini belum ditandatangani, perjuangkan Ratu Kalinyamat layak mendapatkan gelar pahlawan naisonal. Ada sosok pejuang perempuan, satu (Ratu) Sima, kedua Raden Kartini, dan tiga Ratu Kalinyamat. Cuman satu Kalinyamat (belum mendapatkan gelar pahlawan), padahal persyaratannya sudah dipenuhi," kata Ali saat ditemui detikcom di kompleks Masjid Mantingan, Desa Mantingan Jepara, Kamis (27/8).
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini