Masih tingginya angka penularan virus Corona atau COVID-19 membuat Pemkab Sragen merevisi rencana pelaksanaan sekolah tatap muka. Sekolah tatap muka akan tetap digelar 31 Agustus mendatang, namun ada perubahan.
"Dari hasil simulasi yang kita lakukan, protokol kesehatan sebenarnya sudah berjalan baik di sekolah. Namun karena situasi COVID-19 yang belum mereda, kegiatan belajar mengajar tatap muka 31 Agustus besok kita sampling saja hanya sekolah-sekolah tertentu," ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Sragen Tatag Prabawanto, ditemui wartawan di kantornya, Jumat (28/8/2020).
Tatag melanjutkan, keputusan ini merupakan hasil rapat tim Satgas COVID-19 Kabupaten dengan dinas terkait. Sekolah-sekolah yang diperbolehkan melaksanakan pembelajaran tatap muka, lanjutnya, akan ditentukan oleh Dinas Kesehatan Sragen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak semua sekolah ditunjuk (tatap muka). Kita sampling setiap kecamatan ada, dari TK, SD hingga SMP," kata Prabawanto.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen, Suwardi, sudah mengirimkan edaran ke sekolah-sekolah terkait perkembangan ini. Berdasarkan edaran tersebut, terdapat 63 sekolah dari seluruh wilayah Sragen, yang diperbolehkan melakukan sekolah tatap muka.
"Sambil menunggu situasi COVID-19 berkurang, untuk sementara kebijakan yang diambil adalah piloting saja. Menunjuk masing-masing kecamatan ada tiga sekolah, yakni TK, SD dan SMP," paparnya.
Wardi menerangkan, Dinas Pendidikan Sragen menunjuk tiga sekolah baik negeri maupun swasta di 20 kecamatan di Sragen. Pengecualian untuk Kecamatan Sragen Kota, ada enam sekolah yang diperbolehkan melaksanakan pembelajaran tatap muka.
"Dilaksanakan dengan catatan, orang tua siswa mengizinkan anaknya untuk sekolah tatap muka. Ini kita laksanakan sambil menunggu persebaran COVID-19 berkurang," lanjut Suwardi.
Menurut Suwardi, belum ada tenggat waktu sampai kapan sistem piloting sekolah tatap muka ini diberlakukan. Pihaknya akan terus melakukan evaluasi serta menilik kondisi sebaran COVID-19 sebelum menentukan langkah lanjutan.
"Pokoknya itu jalan terus sambil kita evaluasi. Untuk sekolah lain tetap siap sewaktu-waktu kita putuskan untuk menyelenggarakan tatap muka," pungkasnya.