Terjadi reposisi alias pergantian posisi bakal calon wakil bupati (cawabup) Wonogiri yang diusung PDIP di Pilkada Wonogiri 2020. Semula Bupati petahana Joko Sutopo berpasangan dengan Sriyono, lantas berganti menjadi Joko Sutopo-Setyo Sukarno.
Hal itu diungkapkan Bupati Wonogiri Joko Sutopo kepada wartawan di kompleks Setda Wonogiri hari ini. Menurut dia usulan penggantian posisi cawabup ke Setyo Sukarno lantaran faktor kesehatan Sriyono. Penggantian sebelumnya diusulkan ke jajaran pengurus partai pusat.
"Karena Pak Sriyono terkendala kesehatan, beliau mundur dari posisi cawabup. Sudah beberapa kali opname di rumah sakit ada keterangan resmi juga. Atas pertimbangan itu kemudian DPC (PDIP) menggelar rapat dan disepakati bahwa posisi beliau digantikan Pak Setyo, lantas kami usulkan ke DPP," kata Joko, Selasa (25/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diakuinya, rekomendasi dari DPP PDIP mengenai usulan reposisi itu memang belum turun. Namun demikian, DPP sudah memerintahkan Setyo Sukarno yang saat ini menjabat Ketua DPRD Wonogiri, untuk mengikuti sekolah calon kepala daerah.
"Saat ini Pak Setyo Sukarno diperintahkan DPP mengikuti sekolah calon kepala daerah. Secara implisit ini artinya penggantian itu sudah disetujui, meskipun surat rekomendasi maupun ketetapan DPP belum turun," jelasnya.
Joko pun memastikan dirinya siap berpasangan dengan siapapun di Pilkada Wonogiri. Termasuk dengan Setyo.
"Nanti saya mengajukan cuti mulai September hingga Desember. Nanti ada plt (pelaksana tugas) bupati," sebutnya.
Sementara itu saat disinggung soal pernyataannya yang sempat menyatakan akan mundur sebagai calon bupati jika Pilkada digelar Desember 2020, pria yang akrab disapa Jekek ini menyebut belum ada ketetapan resmi dari DPP PDIP.
"Kalau nanti (pengunduran diri) disetujui pasti saya akan menaati dan memperjuangkan siapapun figur yang menggantikan posisi saya. Tapi jika DPP tidak mengabulkan dan tetap memerintahkan saya maju bersama Pak Setyo, ya saya tetap tegak lurus pada partai dan menjalankannya," ujarnya.