Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang, meniadakan kegiatan malam tirakatan untuk menyambut HUT Ke-75 RI. Hal ini dilakukan untuk menghindari kerumunan demi pencegahan penularan virus Corona atau COVID-19.
"Jadi, dengan mempertimbangkan banyak hal tentunya pandemi COVID-19, kita berada di zona kuning, masih di kuning. Ya dengan berbagai pertimbangan dari sisi kesehatan itu untuk penanganan COVID-19 ini, khususnya tirakatan acara HUT RI kita tiadakan untuk sementara waktu," kata Bupati Magelang Zaenal Arifin kepada wartawan di Magelang, Jumat (14/8/2020).
Zenal mengatakan pertimbangan pelarangan kegiatan itu terkait dengan protokol kesehatan COVID-19. Terlebih kegiatan tirakatan berpotensi menimbulkan kerumunan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Maka untuk menghindari dari kerumunan-kerumunan itu, kita minimaliskan kegiatan-kegiatan yang memang ini bisa menghadirkan kerumunan kecuali kegiatan-kegiatan yang urgen. Seperti Upacara HUT Kemerdekaan, ini pun diadakan dalam jumlah terbatas. Jumlah terbatas," katanya.
Zaenal pun mengingatkan warga yang ingin mendirikan panggung kesenian agar mengurus izin kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Kabupaten Magelang. Usulan pengajuan izin itu diterima atau tidaknya setelah mempertimbangkan kajian epidemiologi.
"Lha sementara ini, kalau ada kegiatan itu mesti harus izin Gugus Tugas Protokol COVID-19. Lha nanti kegiatan-kegiatan itu akan mendapat izin atau tidak karena mesti kita harus mempertimbangkan kajian epidemiologi, apakah satu wilayah ini boleh melakukan kegiatan atau tidak. Apakah kegiatan itu memang substansi harus dilakukan atau tidak, jadi ada banyak pertimbangan. Kalau itu memang substansi, kayak pernikahanpun kita izinkan, tapi tentunya dengan jumlah terbatas," urainya.
Baca juga: #GejayanIsCalling Ramai di Twitter, Ada Apa? |
Zaenal berharap agar masyarakat bisa memahami langkah yang dilakukan Pemkab Magelang. Hal ini demi menekan penyebaran COVID-19 yang hingga saat ini masih belum ada vaksinnya.
"Dalam rangka melindungi itu, ya saat ini kita kurangi kegiatan-kegiatan. Saya tahu, masyarakat tidak cukup mudah juga, karena biasanya kita hingar bingar bahkan di sini biasanya sudah luar biasa, lomba-lomba digelar. Tapi, ini belum ada itu (vaksin), dalam situasi pandemi," ujar Zaenal.
Dia juga meminta masyarakat mengikuti acara detik-detik proklamasi secara serempak. Caranya dengan tidak membunyikan klakson kendaraan atau dilakukan dalam suasana hening.
"Jadi nanti kendaraan-kendaraan yang ada di Magelang ini harus berhenti membunyikan bunyian-bunyian itu untuk menghormati detik-detik proklamasi kemerdekaan," tuturnya.