Vivin Monika tak kuasa menahan tangisnya. Tangis itu pecah mengiringi pemakaman putra kesayangannya, Henry Jovinski (25) staf KPU Yahukimo yang tewas terbunuh saat menjalankan tugas di Papua.
Pada pemakaman putranya, Kamis (13/8/2020) pagi, sepanjang perjalanan dari rumah duka di daerah Rewulu Wetan, Sidokarto, Godean, Sleman hingga tempat pemakaman umum yang berjarak sekitar 500 meter dari rumah duka, Vivin memeluk peti. Berulang kali dia meneriakkan nama anaknya.
Jenazah diberangkatkan dari rumah duka hari ini sekitar pukul 08.48 WIB dengan menggunakan ambulans. Jenazah diketahui tiba di rumah duka dini hari tadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bersama Vivin, ada adik kandung almarhum, Helga Mauli Jovinska (17) dan ayah sambung almarhum, Sugeng Kusharyanto (54). Helga juga nampak terpukul dengan kepergian kakaknya. Sepanjang perjalanan dia memeluk foto kakanya.
Bersama para pelayat lain, nampak juga Ketua KPU RI Arief Budiman, jajaran KPU DIY dan KPU Kabupaten Sleman yang mengantarkan ke tempat peristirahatan terakhir.
Sampai di liang lahat, Vivin tak mampu lagi menahan kesedihannya. Dia berteriak memanggil nama anaknya. "Henry jangan tinggalin mama. Mama di sini," kata Vivin di pusara anaknya.
Dia mengungkapkan betapa sayangnya dia kepada anaknya. Vivin juga meminta maaf kepada putranya. "Aku nggak bisa jaga anakku. Maafkan mama, Henry. Mama sayang sama kamu," ucapnya sambil menangis.
"Sekitar pukul 14.00 WIT, saksi Kenang Mohi (35) bersama dengan korban atas nama Sdr Henry Jovinski (25) dari arah Kantor KPU menuju rumah saksi di Jalan Gunung, tepatnya di sekitar Kali Teh untuk mengantar obat dengan menggunakan sepeda motor, di mana korban dibonceng oleh saksi," kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal, Selasa (11/8).
"Saat melintasi Jalan Gunung, tepat di atas Jembatan Kali Teh, saksi dan korban tersebut dihadang oleh seorang pria yang bercelana loreng dan berambut gimbal memegang dua pisau sangkur. (Pelaku) lalu menanyakan kedua korban, kalian orang mana, mana KTP-nya," imbuhnya.
![]() |
Setelah KTP diterima, pelaku lalu menuju arah belakang korban yang duduk di atas sepeda motor. Pelaku pun langsung menusuk bagian punggung korban.
Melihat Henry ditusuk, saksi bernama Kenang langsung meninggalkan motor dan melarikan diri. Pelaku lainnya kemudian datang dari arah kali menuju jembatan.
"Saksi yang melihat kejadian langsung lari meninggalkan sepeda motor sambil teriak minta tolong. Saat itu juga teman pelaku datang dari arah kali sambil memegang sebuah sangkur dan langsung menusuk korban di bagian leher. Kemudian para pelaku melarikan diri," sebut Kamal.