Curhat Kubu Balon Indepeden Rival Gibran: Dikaitkan Uka-uka hingga Boneka

Pilkada Solo

Curhat Kubu Balon Indepeden Rival Gibran: Dikaitkan Uka-uka hingga Boneka

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Selasa, 04 Agu 2020 15:29 WIB
Ketua Tikus Pithi, Tuntas Subagyo (tengah) bersama Bagyo Wahyono (kanan) dan FX Supardjo (kiri), Selasa (4/8/2020).
Ketua Tikus Pithi, Tuntas Subagyo (tengah) bersama Bagyo Wahyono (kanan) dan FX Supardjo (kiri), Selasa (4/8/2020). (Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom)
Solo -

Di tengah upaya mencari simpati agar lolos persyaratan dukungan minimal, bakal calon (balon) penantang Gibran Rakabuming Raka dari jalur perseorangan di Pilkada Solo 2020, Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo) mengaku kerap mendapatkan komentar miring. Mulai dari calon boneka hingga dikait-kaitkan dengan 'uka-uka'.

Ketua ormas pengusung Bajo, Tikus Pithi Hanata Baris, Tuntas Subagyo, mengaku heran organisasinya selalu dikaitkan dengan kelompok mistik atau yang kerap disebut 'uka-uka'. Dia menegaskan tak ada kegiatan Tikus Pithi yang berkaitan dengan hal tersebut.

"Kami selama ini merasa teraniaya di media sosial, kita sering jadi seperti uka-uka. Lalu dikaitkan dengan Sunda Empire, Keraton Agung Sejagat, padahal kita tidak pernah berhubungan, tidak kenal dan tidak pernah melakukan hal-hal seperti itu," kata Tuntas saat ditemui di Posko Bajo, Penumping, Laweyan, Solo, Selasa (4/8/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan Tuntas sebagai pimpinan organisasi, melarang keras anggotanya mengikuti kegiatan seperti Sunda Empire dan Keraton Agung Sejagat. Dia tidak segan-segan mengeluarkan anggotanya jika ketahuan mengikuti kegiatan semacam itu.

"Saya tidak segan-segan mengeluarkan anggota yang ikut kegiatan seperti itu, karena itu bagi saya adalah penipuan dan itu akan membelokkan dari mindset masyarakat," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Tuntas menduga tudingan 'uka-uka' dikaitkan dengan penampilan anggotanya yang kerap menggunakan pakaian tradisi saat menggelar pertemuan. Dia mengaku menggunakan pakaian tersebut sebagai bagian dari melestarikan kebudayaan.

"Mungkin orang lihat baju kita seperti pendekar atau apa. Itu kita sesuaikan dengan kearifan lokal, karena anggota kita ada di seluruh Indonesia. Jadi ini hanya sebagai cara melestarikan budaya," katanya.

Menurutnya, Tikus Pithi aktif dalam berbagai kegiatan, mulai dari sosial, politik, ekonomi, budaya, keagamaan. Tuntas menyebut anggotanya bergabung ke dalam organisasi itu secara sukarela.

Tonton video 'Kantongi Restu dari Gerindra, Gibran Bakal Sowan ke Prabowo':

[Gambas:Video 20detik]



"Dan kita bebas dari partai politik. Tak ada kontrak politik kecuali dengan masyarakat," ujar Tuntas.

Terkait tudingan calon boneka, dia juga menegaskan bahwa Bajo maju karena murni diusung oleh Tikus Pithi. Dia mengaku tak pernah berkomunikasi dengan partai politik ataupun tokoh politik.

"Kita tidak boneka, kita tidak settingan, kita tidak pernah berkomunikasi dengan partai politik dan siapapun karena benar-benar kami murni. Bahkan saya warning kalau Pak Bagyo dan Pak Supardjo menerima uang maka akan saya hentikan (dukungan) Pilkada," tutupnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads