Heboh Pengakuan Pelecehan Seks di Yogya Berkedok Penelitian Swinger

Heboh Pengakuan Pelecehan Seks di Yogya Berkedok Penelitian Swinger

Jauh Hari Wawan S - detikNews
Senin, 03 Agu 2020 14:18 WIB
Colour backlit image of the silhouette of a woman with her hands on her head in a gesture of despair. The silhouette is distorted, and the arms elongated, giving an alien-like quality. The image is sinister and foreboding, with an element of horror. It is as if the woman is trying to escape from behind the glass. Horizontal image with copy space.
Ilustrasi (Foto: iStock)
Yogyakarta -

Bambang Ariyanto di Yogya membuat sebuah video pengakuan telah melakukan pelecehan seksual dengan kedok melakukan penelitian terkait perilaku swinger. Tak cuma itu, di video tersebut dia juga mengaku telah telah melakukan pelecehan fisik terhadap korban.

Video pengakuan Bambang Ariyanto menjadi viral dan menjadi perbincangan hangat di Yogyakarta hari ini. Dalam video tersebut, Bambang Ariyanto menyatakan telah melakukan pelecehan seksual dengan kedok penelitian terkait swinger.

"Saya Bambang Ariyanto ingin menjelaskan bahwa pernyataan saya mengenai rencana penelitian tentang swinger kepada banyak perempuan adalah bohong, karena sesungguhnya saya lebih ingin berfantasi swinger secara virtual semata," demikian salah satu potongan pengakuannya dalam video yang tersebar luas hari ini, Senin (3/8/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak cuma itu, Bambang juga mengakui bahwa dirinya tak cuma berhenti pada fantasi secara virtual tentang swinger. Dia juga mengakui pernah melakukan pelecehan secara fisik terhadap korbannya, tanpa dijelaskan secara gamblang seperti apa pelecehan fisik yang telah dia lakukan dan kepada berapa korban dia melakukan itu.

"Saya juga pernah melakukan pelecehan secara fisik," ujarnya dalam rekaman tersebut.

ADVERTISEMENT

Tonton video 'Buruh di Subang Berkali-kali Sodomi Dua Bocah Tetangganya':

[Gambas:Video 20detik]



Lihat halaman selanjutnya >>>>

Bambang selanjutnya juga meminta maaf kepada para korban. Selain itu dia juga meminta maaf kepada NU dan UGM, karena telah mencatut nama organisasi dan kampus tersebut dalam mencari korban.

"Secara khusus saya meminta maaf kepada seluruh korban baik dari kampus UGM Bulaksumur maupun yang lain yang pernah menjadi korban pelecehan saya baik secara fisik, tulisan maupun verbal sehingga menimbulkan trauma," kata dia.

"Saya juga minta maaf kepada NU dan UGM karena selama ini menyalahgunakan nama NU dan UGM dalam mencari target," lanjut Bambang.

Halaman 2 dari 2
(mbr/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads