Pasar Sunggingan, Boyolali akan ditutup selama tiga hari. Penutupan dilakukan karena ada seorang pedagang di salah satu pasar tradisional terbesar di Boyolali ini terkonfirmasi positif COVID-19.
"Untuk memutus mata rantai dan demi keselamatan semua pihak, maka kami selaku Dinas, saya memutuskan mulai hari besok Selasa, Rabu, Kamis, Pasar Sunggingan untuk sementara kami tutup untuk aktivitasnya perdagangannya," kata Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Boyolali, Karsino kepada wartawan di Boyolali, Senin (3/8/2020).
Karsino mengaku mendapat kabar adanya satu pedagang di Pasar Sunggingan positif COVID-19 diberitahu oleh UPT (Unit Pelaksana Teknis) pasar tersebut. Pihaknya pun langsung berkoordinasi untuk antisipasi penyebaran COVID-19 di pasar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada hari Minggu kemarin, saya diberitahu oleh UPT (Unit Pelaksana Teknis) saya, berdasarkan dari hasil tes oleh kesehatan, salah satu pedagang saya di Pasar Sunggingan positif COVID-19," kata
Karsino menyatakan pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada para pedagang di Pasar Sunggingan, terkait rencana penutupan sementara tersebut. Hal ini dimaksudkan agar pedagang bisa persiapan dan mengemasi barang-barang dagangannya. Selama ditutup, akan dilakukan penyemprotan disinfektan menyeluruh di area pasar.
"Mudah-mudahan dengan penutupan tiga hari, mudah-mudahan kegiatan di pasar selamat semua, tidak ada yang krusial lagi," harap dia.
Tonton video 'Jokowi Sebut Ada Kementerian Tak Tahu Prioritas dalam Tangani Covid-19':
"Pakai masker, cuci tangan itu wajib. Saya sudah mengimbau kepada UPT mulai sudah sejak dulu, yang ada pedagang tanpa masker kami tidak bolehkan. Apalagi ini sudah merambah ke Pasar Sunggingan, saya akan tegas, besok pagi saya akan undang UPT, bagi pedagang tanpa masker, saya suruh pulang untuk mengambil masker," tegasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Boyolali, Ratri S Survivalina, mengatakan pedagang Pasar Sunggingan yang positif COVID-19 yakni inisial S, warga Desa Kiringan, Kecamatan Boyolali. S merupakan pedagang beras di pasar tersebut.
"Awalnya S merasa tidak enak badan, kemudian periksa di salah satu rumah sakit di Boyolali dan dilakukan pemeriksaan rapid tes, ternyata hasilnya reaktif. Kemudian ada pemberiatahuan ke Puskesmas dan yang bersangkutan didaftarkan untuk pemeriksaan swab, ternyata hasilnya positif," jelas Lina.