Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wonogiri, Yuli Bangun Nursanti, dinyatakan positif virus Corona atau COVID-19. Dia diduga tertular dari klaster RSUD Wonogiri yang semakin membesar.
Bupati Wonogiri Joko Sutopo membenarkan bahwa Yuli saat ini dalam kondisi status positif terinfeksi virus Corona atau COVID-19. "Ya (Kepala Disdikbud Wonogiri), yang bersangkutan melaksanakan isolasi mandiri di rumah, tidak ada gejala maupun komorbid," ujar Joko Sutopo kepada wartawan di Wonogiri, Rabu (29/7/2020).
Menurut joko, Yuli diduga tertular dari klaster RSUD Wonogiri. Klaster ini terbentuk lantaran ada kontak dengan klaster Ponpes Sempon di Kecamatan Jatisrono, Wonogiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang bersangkutan ini diduga tertular dari klaster RSUD Wonogiri. Seperti yang kita ketahui, bahwa klaster ini terbentuk karena ada kontak dengan klaster keagamaan di Sempon Kecamatan Jatisrono," ungkap Bupati.
Setelah Yuli dinyatakan positif COVID-19, kantor Disdikbud tidak ditutup. Para pegawainya masih masuk seperti biasa. Hanya saja sebagian yang berkontak erat masih menunggu hasil tes swab.
"Ada 46 orang kontak erat dari beliau yang masih menunggu hasil tes," jelas bupati yang juga Ketua Satgas Wonogiri itu. "Suaminya, menurut hasil swab negatif," lanjutnya.
Dengan adanya penambahan itu hingga saat ini total ada 106 kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Wonogiri. Perinciannya 7 dirawat di rumah sakit, 65 menjalani isolasi mandiri, 30 pasien sembuh dan 4 orang meninggal.
Dari jumlah itu, sebanyak 36 orang berasal dari klaster RSUD Dokter Soediran Mangun Sumarso Wonogiri. Mereka menjalani isolasi mandiri di sebuah bangsal RSUD dan rumah dinas Direktur RSUD.
"Pelayanan di RSUD masih tetap jalan. Tapi sebagai antisipasi kami menyiapkan tempat isolasi di Gedung PGRI Wonogiri, jika ada penambahan kasus positif di luar kendali, khususnya dari para tenaga medis," beber dia.