Sejumlah siswa SMP di Dusun Sukawera, Desa Pasuruhan, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah tampak tekun belajar meski berada di kompleks makam. Mereka tidak punya pilihan lain karena tempat ini satu-satunya lokasi yang memungkinkan mendapatkan sinyal atau jaringan internet untuk belajar online atau daring.
Lokasi makam yang berada lebih tinggi dibanding permukiman warga ini menjadi tempat belajar para siswa dari pagi hingga siang hari. Hal ini sudah menjadi rutinitas mereka sejak diberlakukannya belajar jarak jauh akibat pandemi virus Corona atau COVID-19.
Salah satunya dilakukan Dian Ferawati. Siswi kelas IX SMP Negeri 2 Karangkobar ini menuturkan jika di rumahnya tidak bisa menjangkau sinyal internet. Sehingga, ia bersama teman-temannya terpaksa belajar dan mengerjakan tugas di makam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau di rumah tidak ada sinyal. Jadi terpaksa kalau belajar di sini (makam). Satu-satunya yang bisa ada sinyalnya ya di sini (makam)," kata Dian saat ditemui di makam Desa Pasuruhan, Selasa (28/7/2020).
![]() |
Menurutnya, tugas dari sekolah diberikan kepada siswa melalui aplikasi percakapan, termasuk juga saat mengumpulkannya. Hal ini dilakukan lantaran belum bisa kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah.
"Tugas dari guru diberikan melalui WhatsApp. Begitu juga pas mengumpulkannya juga lewat WhatsApp. Jadi memang butuh sinyal internet," jelasnya.
Hal senada juga dikatakan Liftia Nur Fajriah. Menurut siswi SMP Negeri 2 Karangkobar ini, belajar di makam sudah menjadi rutinitas bersama teman-temannya sejak diberlakukannya belajar daring. Biasanya, ia belajar mulai pukul 07.00 WIB hingga siang hari.