Ponpes Wonogiri Jadi Klaster COVID-19, Ini yang Dilakukan Kemenag Jateng

Ponpes Wonogiri Jadi Klaster COVID-19, Ini yang Dilakukan Kemenag Jateng

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Kamis, 23 Jul 2020 16:23 WIB
Poster
Foto: Ilustrasi COVID-19 atau virus Corona (Edi Wahyono)
Semarang -

Pondok pesantren di Kecamatan Jatisrono, Wonogiri, Jawa Tengah menjadi klaster virus Corona atau COVID-19. Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Tengah meminta protokol kesehatan di ponpes diperketat karena sistem belajar pondok sulit dilakukan via daring.

Kepala Kanwil Kemenag Jateng, Musta'in Ahmad mengatakan aturan untuk pondok pesantren sebenarnya sudah tercantum dalam surat keputusan bersama (SKB) 4 Menteri. Salah satunya terkait koordinasi dengan Gugus Tugas COVID setempat ketika akan memulai kegiatan di masa pandemi COVID-19.

"Dalam pelaksanaannya selalu koordinasi dengan gugus tugas COVID masing-masing karena kondisi antar daerah berbeda," kata Musta'in saat dihubungi detikcom, Kamis (23/7/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Musta'in menyebut pihaknya sudah berkoordinasi dengan kantor Kemenag di kabupaten/kota dan juga melalui forum pondok pesantren terkait protokol kesehatan. Dia menyebut terkait ponpes di Kecamatan Jatisrono, Wonogiri sudah diambil sejumlah langkah.

"Di Wonogiri ada kejadian itu, ya ambil langkah, semoga membaik. Pak Kiai harus dirawat di rumah sakit, ustaz dan santri dilakukan karantina di pondok pesantren," terangnya.

ADVERTISEMENT

Musta'in menyebut pendidikan ponpes agak sulit diterapkan dengan sistem online atau daring. Sehingga konsekuensinya penerapan protokol kesehatan harus diperketat dan para santri tidak bisa bebas keluar-masuk ke pondok.

"(Untuk pembelajaran online) Itu kebijakan masing-masing pondok pesantren karena di pondok itu ada kekhasan. Di pondok itu ada pembentukan karakter, kalau lama meninggalkan pondok, suasana pembentukan karakternya bisa terganggu, pemerintah memahami itu. Ada kekhasan interaksi langsung santri dengan pengasuh," jelasnya.

Selain itu, kondisi ekonomi santri di sejumlah daerah juga belum mendukung untuk mengikuti pendidikan secara daring. Dari pantauannya, Musta'in menyebut pelaksanaan protokol kesehatan di pondok pesantren sudah bagus meski ada satu yang akhirnya menjadi klaster.

"Kita minta di dalam pondok agar taat protokol kesehatan, kita pantau sudah baik," terangnya.

Sebelumnya diberitakan, ponpes di Kecamatan Jatisrono, Wonogiri menjadi klaster penyebaran COVID-19. Ada puluhan orang yang kini menjalani isolasi di ponpes tersebut.

"Total ada 38 kasus positif COVID-19 yang berasal dari klaster keagamaan di Jatisrono. Saat ini lingkungan ponpes itu kami isolasi," ujar Bupati Wonogiri Joko Sutopo kepada wartawan, Selasa (21/7).

Jekek, sapaan karibnya mengatakan mayoritas pasien dari klaster itu tidak mengalami gejala apapun, selain itu umur mereka masih sangat muda. Sebagian kecil dirawat di RSUD Dr Soediran Mangun Sumarso, Wonogiri. Mereka tertular dari pengasuh pondok yang lebih dulu tertular COVID-19.

"Kasus positif dari klaster keagamaan terdiri dari ustaz, santri, pengasuh, dan keluarganya," beber dia.

(ams/rih)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads