Penjual di Yogya Soal Heboh Klepon Tidak Islami: Bahannya Jelas Halal!

Penjual di Yogya Soal Heboh Klepon Tidak Islami: Bahannya Jelas Halal!

Kristina - detikNews
Selasa, 21 Jul 2020 18:42 WIB
Pedagang klepon di Yogya
Foto: Pedagang klepon di Yogyakarta bicara soal heboh Klepon tidak Islami. (Kristina/detikcom)
Yogyakarta -

Klepon tidak Islami ramai dibahas di media sosial. Penjual klepon di Yogyakarta pun angkat bicara soal panganan berbahan tepung ketan yang disebut tak Islami itu.

"Ya monggo (silakan) bilang (klepon) tidak Islami. Orang bahannya saja sudah jelas halal. Kecuali babi itu misalnya sudah tidak halal dari awal," kata penjual klepon di depan Toko Gardena, Amin, Jalan Urip Sumoharjo, Gondokusuman, Yogyakarta, Selasa (21/7/2020).

Kehebohan yang menyebut Klepon tidak Islami muncul setelah akun Twitter @memefess menyebutkan bahwa jajanan tradisional dengan taburan kelapa itu bukanlah jajanan Islami.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlihat gambar yang tersebar di media sosial dengan tulisan, "Kue klepon tidak islami. Yuk, tinggalkan jajanan yang tidak islami dengan cara membeli jajanan islami, aneka kurma yang tersedia di toko syariah kami."

Cuitan ini pun sudah di-retweet ribuan akun. Kolom komentar juga dipenuhi oleh netizen yang penasaran dengan klaim tersebut.

ADVERTISEMENT

Ketika mengetik tulisan 'Klepon' dalam laman Google, kata kunci yang bermunculan pun akan tertulis klepon bukan makanan Islami, klepon syariah hingga klepon haram.

Amin pun menepis klepon buatannya itu disebut tidak Islami. Dia lalu menyinggung soal kebiasaan makan pakai tangan kiri yang dinilai tidak sopan.

"Itu tergantung cara kita, kalau makannya nggak baca basmallah terus pakai tangan kiri misalnya ya jadi tidak baik, itu hak orang," cetusnya.

Pedagang klepon di YogyaKata Penjual di Yogya Soal Viral Klepon Tidak Islami Foto: Pedagang klepon di depan Gardena Jl Urip Sumoharjo, Yogya (Kristina/detikcom)

Amin tak setuju dengan kehebohan klepon tidak Islami. Dia menyebut banyak pelanggan yang membeli panganan buatannya itu untuk suguhan di pengajian.

"Orang biasanya ada pengajian saja pesan di sini. Kalau kaya gini (klepon) tidak Islami, lalu yang Islami itu seperti apa?" tanyanya.

Selain klepon, Amin juga menjual panganan lopis dan cenil. Panganan berbahan tepung ketan maupun tapioka itu ditawarkan dengan harga mulai dari Rp 250-600 per biji.

Amin membuka lapaknya sejak pukul 15.00 WIB sampai dagangannya habis. Semasa pandemi virus Corona atau COVID-19 ini dia mengakui ada penurunan penjualan.

"Pandemi ini ya berkurang. Mulai ramai bulan puasa, setelah Lebaran sampai sekarang ini," tuturnya.

Tonton video 'Ramai di Yogya Warga Sebut Pohon Ini Berbentuk Mirip Ayam':

[Gambas:Video 20detik]



(ams/sip)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads