Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset (BPKA) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Bambang Wisnu Handoyo mendapat rekomendasi PDIP maju ke Pilkada Gunungkidul. Bambang pun mengaku siap mundur dari ASN.
Bambang mengatakan dia sebelumnya hanya berniat menjadi kader PDIP setelah memasuki masa pensiun. Namun, dari DPC PDIP Kabupaten Gunungkidul justru memintanya untuk mendaftar sebagai bakal calon Bupati Gunungkidul.
"Jadi sebetulnya kalau pensiun itu saya ingin melamar jadi kader partai. Terus karena lamar kader partai malah ditawari DPC (mendaftar balon Bupati) dan saya daftar," kata Bambang saat dihubungi detikcom, Jumat (17/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah, saya sebetulnya daftar di Bantul juga tapi akhirnya dapat rekomendasi di Gunungkidul. Terkait rekomendasi ini ya saya manut (patuh) sama partai," sambung Bambang.
Rekomendasi yang Bambang peroleh tentu berpengaruh terhadap statusnya sebagai seorang Aparatur Sipil Negara (ASN). Oleh karena itu, dia tengah mempelajari aturan yang mengatur soal statusnya itu.
"Aturan-aturan di PKPU dan aturan lainnya harus saya pelajari. Karena rekomendasi ini juga menuntut konsekuensi tentang status saya itu harus bagaimana, kan saya harus belajar itu," ujar Bambang.
Bambang menyebut pihaknya selama ini banyak berkecimpung di birokrasi. Namun, dia mengaku masih buta terkait Pilkada dan masih harus banyak belajar.
"Jadi dalam waktu dekat ini saya akan berusaha untuk berdiskusi, bertanya terkait masalah-masalah itu. Apakah setelah resmi nanti ada rekomendasi itu saya harus mundur," ucapnya.
"Lalu kalau memang misalnya harus mundur ya tentu saya harus proses. Kalau misalnya tidak ya terserah partai mau mundurkannya seperti apa. Wong saya kan melu (ikut) diusung sama partai ya manut (patuh) aturannya partai," lanjut Bambang.
Pria yang disapa BWH ini menyebut masa pensiunnya bakal dimulai pada November mendatang. Namun, jika PDIP memintanya mundur sebelum pensiun maka dia siap mengundurkan diri.
"Kalau ASN saya sampai Oktober dan November sudah pensiun. Tapi isunya, katanya itu mulai pernyataan pengunduran diri sejak ditetapkan sebagai bakal calon, karena itu saya harus belajar aturannya dan kebijakannya. Meski aturannya masih sampai besok resmi pendaftaran," terangnya.
"Tapi kalau partai menghendaki lebih baik sekarang biar total ya mesti mundur karena saya manut dengan partai," lanjut BWH.
BWH mengaku tidak punya strategi khusus untuk memenangkan Pilkada Gunungkidul.
"Saya tidak pernah punya pemahaman strategi khusus. Tapi saya berpikir kalau saya lakukan hal positif dan bermanfaat kan masyarakat yang akan menilainya sendiri. Istilahnya ora mbrebegi ning ngerampungi (tidak banyak bersuara tapi banyak bertindak)," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, DPP PDI Perjuangan (PDIP) mengumumkan rekomendasi Pilkada 2020 hari ini. Rekomendasi PDIP untuk Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Pilkada Sleman jatuh kepada pasangan Kustini-Danang dan Pilkada Gunungkidul pasangan Bambang-Benyamin.
"Kabupaten Sleman, Kustini Sri Purnomo dengan Danang Maharsa," kata Ketua DPP PDIP Puan Maharani saat membacakan rekomendasi secara virtual, Jumat (17/7).
"Kabupaten Gunungkidul, Bambang Wisnu Handoyo dengan Benyamin Sudarmaji," lanjutnya.
Pembacaan rekomendasi dilakukan di kantor DPP PDIP dan disiarkan secara live dan diikuti secara virtual oleh DPD PDIP.