Keluarga Ungkap TKI Asal Demak Dianiaya Majikan di Arab Saudi

Keluarga Ungkap TKI Asal Demak Dianiaya Majikan di Arab Saudi

Mochamad Saifudin - detikNews
Kamis, 16 Jul 2020 13:45 WIB
Anak Sulasih, Anggi Ardiansyah dan pamannya menunjukkan foto kondisi Sulasih di Arab Saudi, Rabu (15/7/2020).
Anak Sulasih, Anggi Ardiansyah dan pamannya menunjukkan foto kondisi Sulasih di Arab Saudi, Rabu (15/7/2020). (Foto: Mochamad Saifudin/detikcom)
Demak -

Seorang perempuan asal Demak, Jawa Tengah yang bekerja di Arab Saudi, Sulasih, disebut keluarga mengalami penganiayaan oleh majikannya. Pihak keluarga berharap Sulasih bisa dipulangkan dengan selamat.

"Lost contact (dengan Sulasih) sejak Januari 2020. Itupun hanya telepon suara, katanya sudah mau disita majikannya. Itupun didampingi majikan yang perempuan, sebelahnya," kata anak Sulasih, Anggi Adriansyah (23) saat ditemui di rumahnya, Dukuh Gandek, Desa Undaan Kidul, Kecamatan Karanganyar, Demak, Rabu (15/7/2020).

Anggi menjelaskan, ibunya berangkat ke Arab Saudi pada 18 November 2019 lalu. Setelah keberangkatan ibunya, anak kedua Sulasih tersebut hanya sempat berkomunikasi sekali dua kali untuk bertukar kabar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihak keluarga lalu menaruh curiga bahwa Sulasih mendapat perlakuan tak baik dari majikannya. Kecurigaan itu muncul saat Sulasih menghubungi Anggi pada Januari 2020. Setelah itu Sulasih tak bisa dihubungi keluarga.

Anggi kemudian mengaku menerima kabar dari pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah bernama Yusuf, Selasa (14/7) sore. Kabar yang diterimanya itu menyebut ibunya saat ini berada di rumah sakit.

ADVERTISEMENT

"Sekarang masih di rumah sakit. Kondisi kritis," sebut Anggi yang merupakan anak bungsu Sulasih.

"Menuntut setimpal aja. Hukum setimpal aja. Ibu saya pulang sehat, dan hak-haknya terpenuhi. Bisa pulang sehat, gaji, kalau ada cacatnya ya ganti rugi," pinta Anggi terhadap keselamatan ibunya.

Sementara paman Anggi, Nur Ali (48) di lokasi yang sama mengatakan, kondisi Sulasih terluka di bagian wajah diduga akibat penganiayaan.

"Mata kanan sudah bisa membuka, kiri belum. Kena benda tumpul, bengkak. Penganiayaan, entah dipukul atau dicakar. Luka di bagian muka, disiram menggunakan air pembersih lantai, tangannya disetrika, kupingnya dicakar," jelas Nur Ali yang menyebut menerima informasi luka-luka tersebut dari pihak KJRI lainnya bernama Fida.

Informasi dari KJRI, kata Nur Ali, Sulasih dibawa ke rumah sakit oleh tetangga majikan dan akhirnya bisa diketahui oleh pihak KJRI berada di Rumah Sakit King Fahd Jeddah.

"Tetangga majikan membawa (Sulasih) ke rumah sakit, rumah sakit memberitahu majikan, majikan mau ambil paksa. Beruntungnya, sebelum kejadian itu sudah diketahui terlebih dahulu, sehingga bisa dicegah KJRI dan pelaku berhasil ditangkap," tutur Nur Ali.

Ali melanjutkan, Sulasih berangkat ke Jeddah, Arab Saudi dengan menggunakan visa ziarah dari seseorang yang menawari melalui dari Facebook. Sulasih awalnya diiming-imingi gaji per bulan 2.000 Riyal melalui tawaran orang di Facebook itu.

Sementara itu, Kepala Desa Undaan Kidul, Farchan menambahkan, keluarga Sulasih baru mengurus surat ke desa yang menyatakan Sulasih merupakan warganya.

"Bu Lasih ini sudah biasa menjadi TKI. Sekitar tiga kali ada, sudah 15 tahunan, pindah-pindah dan tidak ada apa-apa. Baru kemarin keluarga mengurus surat-surat di desa untuk ke KJRI," jelas Farchan.

Diwawancara terpisah, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kabupaten Demak (Dinnakerin), Bambang Saptoro, tidak memberangkatkan warga sebagai TKI sejak moratorium dari Kementerian Tenaga Kerja pada 2010 lalu. "Sejak adanya moratorium dari Kementerian Tenaga Kerja 2010 lalu, kita tidak melayani tenaga kerja yang ingin berangkat ke Timur Tengah," ujar Bambang di kantornya, Jalan Bhayangkara, Demak, Kamis (16/7).

Pihaknya sudah mengetahui kasus Sulasih setelah menerima tembusan dari Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI). Dalam surat tersebut, kata Bambang, tertera nama dan kontak warga asal Pati Jawa Tengah yang merekrut Sulasih dan memberangkatkannya ke Jeddah Arab Saudi.

Warga asal Pati tersebut, lanjut Bambang, bernama Darsono dan Parniti yang diduga bekerja sama dengan dua nama lain yakni Heri dan Melani yang menempatkan Sulasih secara non-prosedural pada majikan Bandar Abdullah di Jeddah pada 17 November 2019.

"Inisiatif temen-temen sudah mencari dan mengundang Darsono dan Parniti," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2
(rih/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads