Seorang tukang becak terkonfirmasi positif virus Corona atau COVID-19 dari klaster pedagang tahu kupat di timur RS Kasih Ibu, Solo. Keberadaannya sempat tidak diketahui setelah dia menjalani tes swab.
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan tukang becak tersebut berasal dari Sragen. Namun setiap harinya dia tidur dan mencari nafkah di sekitar RS Kasih Ibu.
"Sehari-hari tukang becak itu kegiatannya di situ. Tapi setelah dites swab katanya pulang ke Sragen, padahal tidak punya nomor HP," kata Ning, sapaannya, saat dijumpai di Balai Kota Solo, Rabu (15/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ning yang juga Kepala Dinas Kesehatan Solo mengatakan pedagang tahu kupat di RS Kasih Ibu dinyatakan positif Corona pada Sabtu (11/7) lalu. Setelah itu, ada 60 orang yang menjalani tes swab dan sembilan orang di antaranya dinyatakan positif Corona.
Pihaknya berkoordinasi dengan Pemkab Sragen untuk melacak keberadaan tukang becak tersebut. Dikhawatirkan tukang becak itu telah berkontak dengan banyak orang.
"Karena tidak punya HP, kita nggak bisa menghubungi dia. Kita langsung koordinasi dengan Dinas Kesehatan Sragen," kata Ning.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sragen, Hargiyanto, mengatakan telah menemukan keberadaan tukang becak tersebut. Petugas juga telah membawanya untuk karantina.
"Setelah dapat kabar dari Dinas Kesehatan Solo, kita cari rumahnya di Kalijambe. Langsung kita karantina di Technopark," kata Hargiyanto kepada wartawan.
Selain itu, pihaknya juga melanjutkan pelacakan kepada orang yang telah berkontak dengan tukang becak tersebut, terutama keluarganya.
"Ini masih kita tracing, dari keluarganya dan yang lain. Ini masih berjalan, saya belum terima hasilnya," ujar dia.