Pria di Ngawi, Giman (47), bikin geger karena mengaku memindahkan rumah seorang diri dalam semalam. Menurut pakar budaya Universitas Gadjah Mada (UGM), memang ada ajian ataupun laku ritual yang digunakan untuk kepentingan semacam itu.
"Masih ada orang yang mempelajari ilmu itu. Tentunya dengan laku dan ritual khusus," kata dosen Jurusan Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM, Abdul Jawat Nur, kepada detikcom, Rabu (15/7/2020).
Jawat menyebut masih ada orang yang mempraktikkan ilmu seperti memindahkan rumah dalam semalam itu. Jawat menyebut ilmu itu dikenal sebagai ajian bolo sewu atau dalam bahasa Indonesia ajian seribu pasukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu aji bolo sewu. Dulu, kata orang-orang, kakek saya juga punya kemampuan memindahkan rumah dalam waktu semalam," tutur Jawat.
"Memindahkan batang kayu jati yang besar dari dasar jurang ke depan rumah. Dan tidak ada orang yang tahu bagaimana cara memindahkannya," sambungnya.
Dia menyebut ajian bolo sewu ini digunakan untuk mendatangkan bantuan makhluk gaib untuk melakukan hal di luar kemampuan manusia. Hal ini mirip dengan pernyataan Giman yang mengaku dibantu banyak orang dalam imajinasinya.
"Dibantu makhluk astral untuk melakukan hal-hal di luar kemampuan manusia yang normal," terang Jawat.
Lantas bagaimana ciri-ciri orang yang mempraktikkan ilmu tersebut?
"Hanya orang-orang tertentu yang tahu. Kalau orang awam tidak tahu ciri-cirinya," jelasnya.
Tonton video 'Geger di Ngawi Pria Ngaku Pindahkan Rumah Sendirian dalam Semalam':
Sebelumnya diberitakan, Giman mengaku memindahkan rumah seorang diri dalam semalam, dengan hanya duduk bersila sambil meditasi. Ia mengaku dibantu banyak orang dalam imajinasinya.
Rumah yang ia pindahkan merupakan jenis rumah adat Jawa, yang terdiri atas 20 tiang kayu, lengkap dengan atap genting. Rumah itu berukuran 10 x 12 meter.
Oleh Giman, rumah itu digeser 60 sentimeter ke depan dan dinaikkan sekitar 1,3 meter dari fondasi lama. Aksi tersebut dinilai mengingatkan pada dongeng Roro Jonggrang.