Beredar info soal kantor Radio Republik Indonesia (RRI) di daerah zona merah virus Corona (COVID-19) di-lockdown. Salah satunya di kantor RRI Surakarta, namun hal ini diluruskan pihak redaksi.
"Jadi pengertian lockdown itu artinya me-relay siaran Jakarta, bukan ditutup ya. Hal ini dilakukan untuk mengurangi aktivitas karyawan, WFH (work from home)," kata Kepala Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI Surakarta Sjahbahna Bahdar saat dihubungi detikcom, Selasa (14/7/2020).
Sjahbana selama pandemi virus Corona ini pihaknya bakal mulai mengatur jumlah karyawan yang masuk ke kantor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini kami memutuskan untuk menekan jumlah karyawan yang masuk semacam WFH begitu. Diputuskan banyak me-relay Pro-3 Jakarta dengan begitu nggak banyak karyawan yang masuk (kantor). Jadi bukan di-lockdown," terangnya.
R ![]() |
Kemudian mulai Kamis (16/7) besok, pihaknya bakal siaran selama enam jam sehari. Namun, RRI tetap mengudara dengan menayangkan siaran dari Jakarta.
"Diputuskan, mulai Kamis (16/6) nanti siaran kami cuma jam 05.00-11.00 WIB saja. Isinya berita daerah, dialog interaktif, dan lainnya. Lalu mengudara lagi ketika mengumandangkan azan magrib untuk Solo dan sekitarnya. Setelah azan Jakarta, kami kembali me-relay acara Jakarta," jelas Sjahbana.
Sementara itu diberitakan sebelumnya, Kantor RRI Surabaya melaporkan 54 pegawainya dinyatakan positif virus Corona. Jumlah itu dilakukan setelah dilakukan tes swab pertama. Namun sebelum hasil swab pertama keluar, para pegawai melakukan tes swab kedua dan hasilnya negatif.
Akhirnya, pihak RRI Surabaya melakukan swab ketiga kalinya hari ini. Para karyawan pun kini sudah melakukan isolasi diri.
"Swab dilakukan atas dukungan atau bantuan pemerintah kota Surabaya melalui Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Sejak lockdown dari tanggal 27 Juni sampai 2 atau 3 minggu ke depan, siaran RRI Surabaya Pro 1, Pro 2 dan Pro 4 full merally Pro 3 RRI," kata Kepala LPP RRI Surabaya Sumarlina kepada detikcom di Surabaya, Senin (13/7).