Soal Gowes Massal yang Dihadiri Bupati Brebes, Ganjar: Itu Berbahaya!

Soal Gowes Massal yang Dihadiri Bupati Brebes, Ganjar: Itu Berbahaya!

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Minggu, 12 Jul 2020 19:27 WIB
Bupati Brebes Idza Priyanti hadiri kegiatan gowes massal di Desa Kalijurang, Minggu (12/7/2020).
Bupati Brebes Idza Priyanti hadiri kegiatan gowes massal di Desa Kalijurang, Minggu (12/7/2020). (Foto: Imam Suripto/detikcom)
Semarang -

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyesalkan acara gowes massal yang dihadiri Bupati Brebes Idza Priyanti. Ganjar menegaskan acara yang mengundang kerumunan tersebut berbahaya di tengah pandemi virus Corona atau COVID-19.

"Barusan saya dilapori teman-teman di Brebes, ada masyarakat dan kades yang lapor saya. Langsung saya lihat berita dan videonya. Lho, itu kan berbahaya," kata Ganjar di rumah dinasnya, Minggu (12/7/2020).

Dari laporan yang diterima Ganjar, ia kemudian melihat sendiri video acara tersebut. Menurut Ganjar, acara yang dihadiri Bupati Brebes itu berbahaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya lihat videonya, itu berbahaya," tegas Ganjar.

"Saya WA Bupati dan Wakilnya agar acara-acara massal jangan dulu," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, seharusnya daerah-daerah di Jateng lebih baik menggelar tes-tes massal Corona seperti yang dilakukan di Kota Semarang bisa dilakukan. Sehingga bisa diketahui pasti apa status suatu daerah.

"Testing-testing massal ini sebenarnya aktivitas yang didorong. Saya minta coba lakukan tes masif dulu di seluruh wilayah Brebes agar mengetahui petanya seperti apa. Menurut saya itu jauh lebih baik," ujarnya.

Setelah tes massal, lanjut Ganjar, barulah diketahui daerah mana yang aman untuk diselenggarakan acara. Namun tetap saja perlu banyak hal dipertimbangkan seperti protokol kesehatan hingga siapa saja yang boleh hadir.

"Dengan cara itu, maka kita bisa mengetahui kondisi sebenarnya. Kalau mau ada event, ya dipilih mana yang hijau, kecamatan mana, desa mana, yang boleh ikut siapa, protokol kesehatannya seperti apa. Untuk mengetahui mana-mana daerah merah, kuning hijau itu hanya bisa ketahuan kalau sudah dilakukan tes massal," tandasnya.

Bupati Brebes Idza Priyanti hadiri kegiatan gowes massal di Desa Kalijurang, Minggu (12/7/2020).Bupati Brebes Idza Priyanti hadiri kegiatan gowes massal di Desa Kalijurang, Minggu (12/7/2020). Foto: Imam Suripto/detikcom

Diberitakan sebelumnya, warga Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah dan sekitarnya berkumpul di lapangan Desa Kalijurang hari ini. Mereka mengikuti acara gowes bareng yang diselingi hiburan dangdut organ tunggal. Hadir dalam kegiatan itu Bupati Brebes Idza Priyanti dan sejumlah pejabat lain.

Kegiatan massal ini sontak menuai protes. Anggota Pansus COVID-19 DPRD Brebes, Tri Murdiningsih, menilai Bupati Idza telah bertindak ceroboh karena telah menghadiri acara ini. Di tengah pandemi virus Corona atau COVID-19, para pejabatnya justru memberikan contoh yang melanggar aturan protokol kesehatan.

"Kehadiran Bupati Brebes selaku Ketua Gugus Tugas tingkat Kabupaten dalam salah satu acara yang melibatkan banyak orang dinilai ceroboh dan membahayakan keselamatan masyarakat. Secara pribadi saya menilai pemahaman bupati pada surat edaran yang dibuat dan ditandatangani akan tumpul," kata Tri Murdiningsih melalui sambungan telepon, Minggu (12/7/2020).

Tri juga menyoroti jumlah kehadiran peserta kegiatan ini. Di mana para peserta yang berjumlah sekitar 1.000 orang berkumpul jadi satu tanpa mengindahkan social dan physical distancing.

"Dalam Peraturan Bupati Brebes no 54 tahun 2020 tentang peraturan normal baru (new normal) pun masih diatur tentang pedoman kegiatan sosial budaya seperti kerumunan orang, jarak dalam kerumunan dan hal hal lain yang dapat menimbulkan penyebaran virus Corona. Makanya ini sangat disayangkan karena akan menimbulkan contoh yang tidak baik di masyarakat," bebernya.

Tri Murdiningsih melanjutkan, meski sudah ada perbup soal new normal, pada kenyataannya aktivitas masyarakat masih harus dibatasi. Dia mencontohkan, kegiatan pendidikan yang semula akan dimulai Senin besok, harus ditunda karena dianggap belum aman dari risiko penularan corona.

"Ini yang sekolah saja belum boleh, malah kumpul-kumpul di lapangan," imbuhnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads