IDI Jepara Polisikan Postingan soal Corona Konspirasi Dokter dan Pemda

IDI Jepara Polisikan Postingan soal Corona Konspirasi Dokter dan Pemda

Dian Utoro Aji - detikNews
Kamis, 09 Jul 2020 19:42 WIB
Tangkapan layar postingan hoaks tentang konspirasi dokter dan pemda soal Corona, Kamis (9/7/2020).
Foto: Tangkapan layar postingan hoaks tentang konspirasi dokter dan pemda soal Corona.
Jepara -

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah polisikan posting-an terkait Corona adalah konspirasi dokter dengan pemerintah daerah. IDI Jepara memastikan posting-an itu hoax dan melanggar hukum.

"Tadi kita diberitahu pembaca, kemudian disampaikan kepada kami kemudian kita share di grup IDI, kemudian disarankan untuk ditindaklanjuti. Kami melaporkan ke Polres Jepara," kata Ketua IDI Jepara, dokter Triyono Teguh Widodo saat dimintai konfirmasi detikcom via telepon, Kamis (9/7/2020).

Triyono mengatakan virus Corona ini merupakan pandemi dan bukan rekayasa. Dia menyebut tak sedikit tenaga kesehatan (nakes) di Jepara yang meninggal bahkan tercatat ada 120 nakes yang positif Corona.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang suatu hal fakta di lapangan seperti ini, banyak teman kami yang berjatuhan, sementara masyarakat masih terombang-ambing antara tidak percaya dengan COVID-19, itu ada ini yang harus kita luruskan termasuk cuitan yang tadi disampaikan," ucap Triyono.

"Isinya (posting-an) itu kan tidak benar, menyampaikan tidak benar. Informasi tidak benar kan melanggar hukum. Nah, ini yang akan kita sampaikan kepada masyarakat bahwa mari bermedsos dengan baik patuhi aturan hukum. Patuhi etika semua ada aturannya," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Terpisah, Kapolres Jepara AKBP Nugroho Tri Nuryanto membenarkan adanya laporan IDI Kabupaten Jepara terkait dengan posting-an Corona adalah konspirasi dokter dengan Pemda Jepara. Pengaduan IDI Jepara pun sudah diterima polisi dengan Nomor: STPL/363/VII/2020/Res Jepara/Reskrim.

"Betul (sudah ada laporan yang masuk). Kita tindak lanjuti dan kita proses sesuai prosedur," kata Nugroho saat dimintai konfirmasi detikcom, sore ini.

Sementara itu, Dinas Kominfo Jepara memastikan posting-an yang diunggah akun Facebook Arif N di grup MIK Jepara Official (Media Informasi Kota Jepara), dinyatakan hoax.

"Benar, itu hoaks," kata Kepala Bidang Kominfo Jepara D Wahyanto saat dimintai konfirmasi detikcom lewat pesan singkat, Kamis (9/7).

Pada posting-an itu, akun FB Arif N menuliskan bahwa Corona bukan penyakit. Menurutnya Corona itu buatan dari seorang dokter sendiri, bahkan dalam narasinya Corona hanya sandiwara para dokter untuk mendapatkan keuntungan belaka.

"Corona iku ora penyakit, mosok penyakit kok Corona, iku sih gawa gawene dokter ae sandiwarane, lah bayarane mundak entok duit kok Pemda. Koyo dokter seng diinepno nok hotel dseson iku jara gawe karantina. Padahal kui doktere kudu piknik turu hotel jeh enok mangan, jek entok duit koh pemda. Ngomonge akeh sing positif tapi kui negatif kabeh.. dadi kue kue kabeh iki orak usah wedi iku gaweane dokter. Paham," (Corona itu bukan penyakit. Masak penyakit kok Corona, itu hanya buatan dokter saja. Hanya sandiwara, biar bayaran naik dapat uang dari Pemda. Seperti dokter yang menginap di hotel itu katanya karantina. Padahal itu dokternya hanya ingin piknik tidur di hotel masih dapat makan, dapat uang dari Pemda. Katanya banyak yang positif tapi itu negatif semua. Jadi semuanya ini tidak usah takut, itu buatannya dokter paham)," tulis akun tersebut yang diunggah pukul 07.30 WIB.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads