Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah polisikan posting-an terkait Corona adalah konspirasi dokter dengan pemerintah daerah. IDI Jepara memastikan posting-an itu hoax dan melanggar hukum.
"Tadi kita diberitahu pembaca, kemudian disampaikan kepada kami kemudian kita share di grup IDI, kemudian disarankan untuk ditindaklanjuti. Kami melaporkan ke Polres Jepara," kata Ketua IDI Jepara, dokter Triyono Teguh Widodo saat dimintai konfirmasi detikcom via telepon, Kamis (9/7/2020).
Triyono mengatakan virus Corona ini merupakan pandemi dan bukan rekayasa. Dia menyebut tak sedikit tenaga kesehatan (nakes) di Jepara yang meninggal bahkan tercatat ada 120 nakes yang positif Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang suatu hal fakta di lapangan seperti ini, banyak teman kami yang berjatuhan, sementara masyarakat masih terombang-ambing antara tidak percaya dengan COVID-19, itu ada ini yang harus kita luruskan termasuk cuitan yang tadi disampaikan," ucap Triyono.
"Isinya (posting-an) itu kan tidak benar, menyampaikan tidak benar. Informasi tidak benar kan melanggar hukum. Nah, ini yang akan kita sampaikan kepada masyarakat bahwa mari bermedsos dengan baik patuhi aturan hukum. Patuhi etika semua ada aturannya," sambungnya.
Terpisah, Kapolres Jepara AKBP Nugroho Tri Nuryanto membenarkan adanya laporan IDI Kabupaten Jepara terkait dengan posting-an Corona adalah konspirasi dokter dengan Pemda Jepara. Pengaduan IDI Jepara pun sudah diterima polisi dengan Nomor: STPL/363/VII/2020/Res Jepara/Reskrim.
"Betul (sudah ada laporan yang masuk). Kita tindak lanjuti dan kita proses sesuai prosedur," kata Nugroho saat dimintai konfirmasi detikcom, sore ini.