Nyaris Dijual ke Kolektor, Fosil Diduga Kepala Kuda Laut Diamankan di Kudus

Nyaris Dijual ke Kolektor, Fosil Diduga Kepala Kuda Laut Diamankan di Kudus

Dian Utoro Aji - detikNews
Rabu, 08 Jul 2020 18:36 WIB
Fosil kepala kuda yang diselamatkan dan diamankan di Museum Patiayam, Kudus, Rabu (8/7/2020).
Fosil diduga kepala kuda laut yang diselamatkan dan diamankan di Museum Patiayam, Kudus, Rabu (8/7/2020). (Foto: Istimewa)
Kudus -

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mengamankan satu fosil diduga kepala kuda laut. Sebelumnya fosil yang ditemukan di Sungai Lusi, Grobogan itu akan dijual pemiliknya kepada kolektor.

"Itu upaya penyelamatan fosil yang bukan dari penemuan, tapi dari pemiliknya perorang akan dijual," kata Kasi Sejarah, Permuseuman dan Kepurbakalaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus RR Lilik Ngesti W saat dimintai konfirmasi detikcom lewat telepon, Rabu (8/7/2020).

Lilik menjelaskan awalnya ada laporan warga terkait dengan seseorang yang akan menjual fosil tersebut. Setelah berembuk akhirnya fosil itu dapat diselamatkan dan disimpan di Museum Patiayam, Kudus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi artinya ada laporan akan ada seorang yang menjual benda itu (fosil diduga kepala kuda laut). Kemudian saya mencari tahu di mana alamatnya. Kita berembuk di sana. Karena kami sesuai instansi sesuai dengan undang-undang. Akhirnya kita simpan kita lakukan kajian secara ilmiah," kata dia.

Fosil kepala kuda yang diselamatkan dan diamankan di Museum Patiayam, Kudus, Rabu (8/7/2020).Fosil diduga kepala kuda laut yang diselamatkan dan diamankan di Museum Patiayam, Kudus, Rabu (8/7/2020). Foto: Istimewa

Lilik bercerita, bahwa fosil itu sempat akan dijual. Namun dia tidak mau menyebutkan berapa nominal harga fosil itu. Menurutnya, fosil itu memiliki nilai harga bagi para kolektor.

ADVERTISEMENT

"Jadi ada biaya yang harus dikeluarkan. Bagi kolektor berharga. Akhirnya kita meninggal sejumlah uang dan barang itu amankan di Museum Patiayam," kata Lilik.

Lebih lanjut, benda fosil itu ditemukan di wilayah sungai di Kabupaten Grobogan bulan Maret 2020 lalu. Meski demikian, untuk jenis dan umur fosil tersebut masih dilakukan identifikasi oleh pihak Balai Pelestarian Situs Manusia Purba pekan ini. Secara sekilas, menurutnya benda fosil merupakan kepala jenis hewan vertebrata.

"Jadi saya belum berani penyebutannya jenis apa. Karena minggu ini dari Sangiran ingin melakukan kajian lebih lanjut. Secara sekilas, kemarin diberitahukan kepala jenis vertebrata," jelasnya.

"Umurnya belum dipastikan. Masih diidentifikasi. Kabupaten Kudus belum memiliki kajian arkeolog, yang punya Sangiran," sambung Lilik.

Lilik menambahkan, praktik jual beli fosil ini bukan pertama kali. Pada tahun 2019 lalu ada fosil gading gajah yang akan dijual. Bahkan waktu itu fosil gajah akan dijual dengan harga Rp 25 juta. Namun akhirnya, setelah dilakukan mediasi fosil itu berhasil diselamatkan dan diamankan di Museum Patiayam.

"Sebenarnya ini (menjual fosil) masalah klasik. Artinya sering kita temukan dan menyelamatkan. Gading tahun 2019 kita selamatkan, itu dipatok harga Rp 25 juta. Kita nego terus kita utarakan berdasarkan sejumlah rupiah yang ia mau terima," jelas Lilik.

Lilik menyebutkan hingga kini di Museum Patiayam Kudus terdapat ribuan fosil. Sebanyak 17 fosil ditetapkan oleh Bupati Kudus sebagai benda cagar budaya.

"Kalau untuk koleksi ada ribuan fosil. Sudah terdaftar ditetapkan Bupati Kudus ada sebanyak 17 fosil sebagai benda cagar budaya. Jenis
ada kera, gajah, rusa, yang jelas vertebrata," tandas Lilik.

Terpisah, Koordinator Museum Patiayam, Kudus, Jamin mengatakan fosil tersebut mirip kepala kuda laut.

"Secara sekilas itu merupakan jenis fosil jenis kuda laut. Tapi secara pasti ini butuh kajian dari ahlinya. Sedangkan umur secara rata-rata diperkirakan 700 tahun lalu, karena di lapisan tanah plestosin," ujar Jamin saat dimintai konfirmasi detikcom lewat telepon.

Halaman 2 dari 2
(rih/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads