Polisi menemukan fakta baru terkait tewasnya seorang remaja asal Desa Trangsan, Gatak, Sukoharjo, FAR (15) saat latihan silat. Berdasarkan keterangan saksi kepada polisi, jumlah pelaku diduga lebih dari dua orang.
"Dari beberapa keterangan saksi, (pelaku) lebih dari dua, ada yang dewasa ada yang anak-anak. Nanti masih kita selidiki," kata Kasat Reskrim Polres Sukoharjo, AKP Nanung Nugroho saat dihubungi detikcom, Selasa (7/6/2020).
Menurutnya, ada 28 orang yang mengikuti kegiatan latihan pada Sabtu (4/7) malam itu. Mereka terdiri dari usia remaja dan dewasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada 28 orang yang mengikuti latihan. Ada yang dewasa, ada yang anak. Tapi kita belum bisa menyebut siapa yang melakukan pemukulan," ujarnya.
Nanung memperbarui data dari sebelumya yang menyebut latihan ini diikuti oleh 20 orang anak di bawah umur.
Polisi masih akan memeriksa seluruh peserta maupun pelatih silat. Saat ini polisi belum bisa menemukan konklusi dari keterangan para saksi.
Kini kasus tersebut masih ditangani Polsek Gatak. Rencananya, pekan depan kasus akan dilimpahkan kepada Polres Sukoharjo.
"Polsek kita beri waktu satu minggu untuk memeriksa seluruh saksi. Mungkin Senin nanti dilimpahkan ke Polres," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, FAR meninggal dunia saat mengikuti latihan silat di SDN Trangsan, Gatak, Sukoharjo, Sabtu (4/7) malam. Paman FAR, Sutejo mengungkap keponakannya meninggal dengan luka-luka parah di mulut dan rahang.
(sip/sip)