IS, salah seorang terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri merupakan warga Semarang. Tetangganya di Purwosari Perbalan, Semarang Utara, menyebut IS membuka praktik pengobatan alternatif.
"Dulu banyak yang datang (berobat), tapi sekarang lebih seringnya panggilan, sering juga ke luar kota," kata salah satu warga, ER saat ditemui detikcom di lokasi, Minggu (5/7/2020).
ER menyebut IS merupakan warga asli di tempat tersebut. Rumah yang dia tinggali milik orang tuanya yang kemudian dibeli kakaknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang tertutup, dulu biasa saja. Dia kan temen kakak saya," sambung ER.
Hal senada juga disampaikan tetangga lainnya berinisial JM. JM menyebut biaya pengobatan alternatif yang dipatok IS mulai dari Rp 50 ribu.
"Sudah lama kalau sama warga tarifnya mulai Rp 50 ribu, kalau luar kota bisa sampai Rp 2 juta," terang JM.
Pantauan di rumah IS, ada spanduk pengobatan alternatif yang masih terpasang di tembok. Di spanduk itu tertulis, 'Rumah Sehat Bu Ana Cabang Klinik Pangkalan Bun Kalimantan Tengah, menerima pengobatan Asma, Stroke, Jantung, Syaraf Kejepit dan Maag Kronis'.
Rumah berpagar hitam itu pun terlihat sepi. Rumput-rumput di pekarangan rumah itu juga tampak meninggi.
Tonton video 'Polri: Penyerang Mapolsek Daha Selatan Lone Wolf':
Sebelumnya diberitakan, Densus 88 Antiteror Polri menangkap tiga terduga teroris. Ketiga teroris ini masih memiliki kaitan dengan Karyono Widodo, penyerang Wakapolres Karanganyar Kompol Busroni di pintu jalur pendakian Cemoro Kandang Tawangmangu, dua pekan lalu.
"Iya, betul," kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono saat dimintai konfirmasi detikcom, Sabtu (4/7).
Berdasarkan informasi yang turut dibenarkan Argo, terduga teroris yang ditangkap di Semarang berinisial IS (47). Dia diamankan di Kelurahan Purwosari, Semarang Utara.
Sebagaimana diketahui, Karyono Widodo pernah terlibat dalam kasus aksi teror Bom Thamrin beberapa tahun silam. Karyono kembali beraksi dengan menyerang Kompol Busroni pada Minggu (21/6).
Karyono kemudian dilumpuhkan dengan tiga tembakan di kaki. Karyono tewas karena kehabisan darah saat dievakuasi ke puskesmas setempat.
"Personel dengan sigap menembak tiga kali di kaki, itu mengenai pelaku. Pelaku dibawa ke puskesmas terdekat, tapi kehabisan darah," jelas Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Iskandar F Sutisan pada Senin (22/6).