Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di pantai selatan Jawa. Gelombang tersebut diperkirakan akan terjadi mulai hari Kamis (2/7) ini hingga Jumat (3/7) besok.
Kepala BMKG Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Agus Riyanto mengatakan prediksi gelombang tinggi itu dikeluarkan oleh BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung, Cilacap, Jawa Tengah.
"Peringatan dini gelombang tinggi berlaku tanggal 2 Juli 2020 pukul 07.00 WIB hingga 3 Juli 2020 pukul 19.00 WIB," kata Agus kepada detikcom, Kamis (2/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk info gelombang tinggi menjadi tupoksi Stasiun Meteorologi Maritim dan biasanya dikeluarkan dari BMKG Cilacap dan Tanjung Mas Semarang, Jawa Tengah. Terlepas dari hal tersebut, Agus menyebut jika gelombang tinggi juga akan melanda perairan selatan Yogyakarta dan Samudera Hindia selatan Yogyakarta.
Menurutnya, hal tersebut dikarenakan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya dari tenggara barat daya dengan kecepatan 3-20 knot, sedangkan di wilayah selatan Indonesia dari timur-tenggara dengan kecepatan 3-20 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Jawa, Laut Jawa, Laut Banda, dan Laut Arafuru bagian timur.
"Tinggi gelombang diperkirakan 4 hingga 6 meter," jelas Agus.
Selain terjadi di perairan selatan DIY, gelombang tinggi juga diperkirakan terjadi di beberapa perairan berikut:
β’ Perairan Selatan Sukabumi
β’ Samudera Hindia Selatan Sukabumi
β’ Perairan Selatan Cianjur
β’ Samudera Hindia Selatan Cianjur
β’ Perairan Selatan Garut
β’ Samudera Hindia Selatan Garut
β’ Perairan Selatan Tasikmalaya
β’ Samudera Hindia Selatan Tasikmalaya
β’ Perairan Selatan Pangandaran
β’ Samudera Hindia Selatan Pangandaran
β’ Perairan Selatan Cilacap
β’ Samudera Hindia Selatan Cilacap
β’ Perairan Selatan Kebumen
β’ Samudera Hindia Selatan Kebumen
β’ Perairan Selatan Purworejo
β’ Samudera Hindia Selatan Purworejo
Oleh karena itu, Agus meminta nelayan untuk memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran. Seperti halnya perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m), kapal feri (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 m).
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," ucapnya.
(rih/ams)