Pria Klaten Sulap Limbah Kayu Jadi Sepeda, Dari Mana Sih Idenya?

Pria Klaten Sulap Limbah Kayu Jadi Sepeda, Dari Mana Sih Idenya?

Achmad Syauqi - detikNews
Selasa, 30 Jun 2020 17:11 WIB
Sarijo berpose dengan sepeda kayunya di jalan Yogya-Solo, tugu batas Klaten-Sukoharjo, Minggu (28/6/2020).
Sarijo dan sepeda limbah kayu buatannya (Foto: Dok. Sarijo)
Klaten -

Warga Desa Seworagan, Kelurahan Tambakan, Kecamatan Jogonalan, Klaten, Sarijo (48) menyulap limbah kayu menjadi sepeda. Sepeda kayu buatannya itu pun kini banyak diminati orang. Dari mana asal muasal idenya?

"Mulainya 2015, ide awalnya lihat jam duduk berbentuk sepeda kuno. Lalu saya coba buat persis itu dan sampai sekarang sudah ada 5 unit," kata Sarijo saat ditemui detikcom di industri mebel tempatnya bekerja, Desa Barukan, Kecamatan Manisrenggo, Klaten, Selasa (30/6/2020).

Bapak dua anak itu mengenang sepeda kayu pertama yang dibuatnya menggunakan limbah mebel di tempat kerjanya. Awal mula dia membuat sepeda kayu membutuhkan waktu hingga satu bulan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kayunya campuran lalu dipilih. Dulu di awal buat satu sepeda butuh waktu satu bulan, kini sudah hapal paling cuma butuh satu minggu," terang Sarijo.

Sarijo menyebut tidak pernah menggambar model sepeda kayu yang akan dibuatnya. Bahan limbah kayu yang digunakan pun menurutnya juga tidak banyak.

ADVERTISEMENT

"Langsung saja, tidak digambar dan cuma kira-kira wong saya tidak sekolah. Bahannya satu sepeda tidak banyak, paling lima batang kalau bukan limbah sudah cukup," lanjut Sarijo.

Sarijo mengatakan sepeda buatannya itu tak hanya memanfaatkan kayu limbah tapi juga besi rongsokan. Dia menyebut kayu waru memiliki kualitas terbaik untuk digunakan sebagai bahan sepeda.

"Besinya juga besi rongsokan dan tidak beli baru. Disambungnya pakai lem, kayunya campuran tapi yang paling kuat kayu waru," jelas pria yang sudah 20 tahun menjadi tukang kayu itu.

Selanjutnya berapa biaya produksi sepeda kayu itu...

Dia juga memanfaatkan lapisan karet bekas roda truk agar sepedanya bisa berjalan. Menurutnya, bagian tersulit saat membuat sepeda ada di bagian roda.

"Rodanya saya mal (pola) dulu supaya pas lingkarannya. Roda depan tingginya 120 cm dan roda belakang kecil cuma tinggi 30 cm," tutur Sarijo.

Lantas berapa biaya produksi yang dikeluarkan Sarijo untuk membuat sepeda kayunya itu?

"Kalau biaya saya tidak bisa hitung mas, soalnya semua cuma limbah. Itu pun mungut dari tempat kerja," terangnya.

Sarijo di bengkel limbah kayu tempatnya bekerjaPria Klaten Sulap Limbah Kayu Jadi Sepeda, Dari Mana Sih Idenya? Foto: Sarijo di bengkel limbah kayu tempatnya bekerja (Achmad Syauqi/detikcom)

Saat ini sepeda kayu buatannya masih digunakan untuk bersepeda santai keluarganya. Kadang sepeda itu juga dia pakai untuk gowes bersama juragan mebel tempatnya bekerja.

"Sepeda saya gunakan untuk bersepeda santai sama anak dan istri. Kadang sama juragan kalau liburan," ujar Sarijo.

Meski begitu, Sarijo berkeinginan untuk memproduksi massal sepeda kayu buatannya itu. Namun, dia terkendala biaya dan bahan baku kayu.

"Penginnya bisa produksi banyak tapi wong modalnya juga tidak ada. Nyari kayu waru sekarang susah dan saya kalau mau buat ya harus kuat agar tak mengecewakan orang," terang Sarijo.

Halaman 3 dari 2
(ams/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads