Pemkab Demak, Jawa Tengah akan memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) untuk menekan penyebaran virus Corona (COVID-19). Rencana PKM setelah Gubernur Ganjar Pranowo menyebut Kabupaten Demak menjadi salah satu dari tiga daerah di Jawa Tengah yang masuk zona merah virus Corona.
"Malam ini langsung dirapatkan untuk persiapan penyusunan regulasi pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) di Demak. Sedangkan besok pagi juga diundang semua organisasi perangkat daerah (OPD) dan camat untuk rakor penanganan COVID-19," kata Kepala Dinkominfo Demak, Endah Cahyarini saat dihubungi detikcom, Rabu (17/6/2020).
Sementara itu untuk update data kasus virus Corona di Demak hari ini, jumlah kasus positif sebanyak 189 orang. Rinciannya, 38 orang sembuh, 46 orang menjalani isolasi di rumah, 66 orang dirawat di rumah sakit baik di Demak dan luar Demak, 39 orang meninggal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diberitakan sebelumnya, Gubernur Ganjar Pranowo mengungkapkan saat ini ada tiga kabupaten/kota di Jawa Tengah yang tergolong zona merah virus Corona (COVID-19). Ganjar pun akan mengirimkan surat terkait penanganan Corona untuk tiga daerah zona merah tersebut.
Hal itu disampaikan Ganjar usai rapat percepatan penanganan Corona di kantor Gubernur Jateng. Ganjar mengatakan Kota Semarang, Kabupaten Demak dan Kabupaten Magelang dari analisis masih zona merah.
"Analisis dengan 15 indikator, Demak, Kota Semarang, Kabupaten Magelang merah. Tempat ini kegiatannya (kegiatan penangan Corona) dikencengin. Yang sudah kuning Banyumas, Wonosobo, lainnya juga kuning," kata Ganjar, Senin (15/6).
Untuk tiga daerah tersebut Ganjar menjelaskan akan mengirimkan surat khusus agar kegiatan pencegahan lebih diperketat, contohnya dengan pembatasan kegiatan masyarakat.
Menanggapinya, juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Demak, Singgih Setyono menyebut banyak warganya yang tidak mematuhi protokol kesehatan dan berkerumun atau kongko.
"Yang dimaksud new normal itu masyarakat menerjemahkan sepertinya sudah tidak ada COVID-19 lagi, padahal di Demak ini masih relatif tinggi (positif virus Corona). Seperti halnya masih banyak yang tak kenakan masker, masih bergumul di kafe-kafe di pembatasan jam malam dan lainnya," kata Singgih kepada wartawan di kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Demak, Selasa (16/6).
Meski begitu, Singgih mengaku pihaknya juga berupaya memasifkan sosialisasi dan edukasi kepada warganya. Dia juga mengatur jam operasional pasar untuk meminimalisir kerumunan warga. Pihaknya juga sudah mengidentifikasi klaster penularan Corona di wilayahnya.